kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kiprah Oey Dalvin Andhika mengembangkan bisnis kopi kekinian (Bagian 1)


Jumat, 31 Mei 2019 / 11:30 WIB
Kiprah Oey Dalvin Andhika mengembangkan bisnis kopi kekinian (Bagian 1)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini makin banyak pemuda yang terjun menjadi pebisnis. Bahkan, gebrakan bisnis mereka mampu menciptakan segmen pasar bisnis kedai kopi kekinian yang kini marak di mana-mana.

Agar bisa bertahan di persaingan bisnis yang kini makin ramai, tentu para pebisnis kedai kopi harus punya nilai lebih dari para pesaingnya. Kelebihan itu mulai dari racikan kopi yang disajikan, varian menu yang ada, hingga tampilan kedai serta kemasan dari wadah minuman kopi.

Keseruan bisnis kedai kopi ini yang membuat Oey Dalvin Andhika memberanikan diri terjun ke tersebut. Ia mulai menjalankan usaha kedai kopi pada pertengahan tahun lalu dengan label SeCup Coffee. Supaya beda dengan kedai kopi lain, ia membuat model kedai semi kontainer berukuran tidak terlalu besar.

Di kedai tersebut, Dalvin menyajikan ragam menu kopi. Mulai dari kopi susu dan yang lainnya lagi. Hasilnya, cukup positif. Dalam sebulan dirinya sudah sanggup meraup omzet antara Rp 60 juta sampai Rp 70 juta per bulan.

Kiprah David berbisnis SeCup Coffee ternyata masih ada hubungannya dengan hobi dari keluarga Dalvin.

Keluarga pria kelahiran Medan Sumatra Utara ini ternyata penggemar kopi. Dan menjadikan minuman mantap itu sebagai minuman wajib keluarga sehari-hari.

Kebiasaan inilah yang membuat Dalvin kepincut untuk terjun ke bisnis kopi. Ia sekaligus ingin mengenalkan budaya minum kopi ala keluarganya. Niat ini didukung dengan, tren minum kopi yang makin marak dan kedai kopi terus menjamur di berbagai daerah. Karena itu Dalvin optimistis bisnis kedai kopi bakal mencetak cuan.

Dalvin mengawali usaha dengan menjajakan bubuk kopi. Ia memilih bubuk kopi pilihan kepada sejumlah kedai kopi yang ada di sekitar ibukota. "Bubuk kopi langsung kami ambil dari penjual kopi dari Aceh," katanya kepada KONTAN.

Di saat menjajakan bubuk kopi, tren minum kopi kekinian muncul. Ia pun langsung tertarik untuk bisa mencicipi manisnya bisnis dari minuman kopi kekinian.

Dengan modal Rp 50 juta ia mulai membangun kedai kopi kekinian dengan nama SeCup Coffee. Gerai pertama ia dirikan di daerah Green Ville, Jakarta Barat. "Saya memang tidak perlu mengeluarkan modal besar, karena dalam pengembangan bisnisnya memanfaatkan pemasaran secara online," tuturnya.

Laiknya pebisnis kedai kopi lainnya, Dalvin juga memakai jasa pengantaran dari dua aplikasi transportasi online yakni Gojek dan Grab. Sebab dengan cara inilah kopi racikan SeCup Coffee bisa menyebar luas.

Selain dari sisi pemasaran, ia juga berupaya ekspansi bisnis. Untuk mempercepat proses, ia membuka kemitraan usaha dengan paket investasi Rp 55 juta.

Hasilnya sudah ada satu mitra bisnis yang berhasil ia gandeng di Kota Palembang. Melihat respon yang postif tersebut, ia pun menargetkan SeCup Coffe bisa bertambah jadi 10 gerai lagi pada akhir tahun ini.

Keberhasilan SeCup Coffee di usaha kopi kekinian lantaran menyajikan ragam menu minuman kopi dan sejenisnya dengan harga yang ramah di kantong, yakni Rp 12.000 sampai Rp 18.000 per cup. Soalnya, target pasar SeCup Coffee adalah kaum muda dan dewasa.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×