kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kreasi unik lampu hias karakter kartun


Senin, 23 Juli 2012 / 15:30 WIB
Kreasi unik lampu hias karakter kartun
ILUSTRASI. Pabrik karet PT Kirana Megatara Tbk (KMTR)


Reporter: Noverius Laoli, Fahriyadi, Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Produk lampu hias rumah semakin beragam. Salah satu yang sekarang lagi ngetop adalah lampu hias berkarakter kartun. Tak hanya berfungsi sebagai penerangan ruangan, lampu hias kartun ini diminati karena tampilannya yang jenaka dan unik.

Salah satu pembuat lampu hias ini adalah Sahat Silalahi di Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Di bawah bendera usaha Kriya Asri, Sahat memproduksi 300 hingga 500 buah lampu hias kartun per bulan.

Lampu hias tersebut dibuat dengan berbagai karakter kartun, seperti Eyes Rolling, Yawn, Angri Bird, Big Smile, Confused, Can't wathc, dan Not Interested. "Total sudah 40 karakter kartun yang kami buat," ujarnya.

Ia menjual lampu hias tersebut dengan harga bervariasi, tergantung ukurannya. Untuk ukuran sedang dengan diameter 13 centimeter (cm) atau seukuran batok kelapa dibanderol Rp 50.000 per buah. Sementara ukuran besar dengan diameter 23 cm atau seukuran bola basket dihargi Rp 150.000 per buah.

Dengan harga jual tersebut, Sahat bisa mengantongi omzet Rp 25 juta per bulan, dengan laba bersih 25%-30%. Selain di Jakarta, produknya juga sudah merambah pasar Kalimantan dan Sumatera.

Sebagian besar produknya dijual melalui media online. Menurut Sahat, permintaan lampu hias ini cukup tinggi di pasaran. Bahkan, ia mengaku kewalahan memenuhi permintaan karena keterbatasan sumber daya manusia.


Masih sepi pemain

Sahat sendiri tertarik terjun ke bisnis ini karena melihat peluang pasarnya yang cukup besar. Di sisi lain, jumlah pemainnya juga masih sedikit.

Keahliannya membuat lampu hias ini dipelajarinya secara autodidak. Sahat mengaku, membuat lampu hias berkarakter kartun tidak mudah. Soalnya, tidak semua orang bisa membuat karakter kartun.

Apalagi, untuk karakter-karakter yang tergolong susah. Contohnya, karakter kartun yang diberi rambut supaya mirip manusia. "Tidak semua orang bisa membuat karakter kartun jika tidak memiliki otak kreatif dan jiwa seni," jelasnya.

Muhammad Hafied, pemilik CV Arial Tiga Sinergi asal Surabaya, juga menggarap ceruk bisnis lampu hias berkarakter kartun. Sejak 2006, ia telah memproduksi lampu hias karakter kartun dengan dengan berbagai bentuk, warna, dan ukuran.

Selain kartun, ia juga membuat lampu hias dengan karakter hewan atau binatang kesayangan, seperti anjing dan kucing. "Kami juga menyediakan custom bagi pelanggan kami," ucapnya.

Selama ini, Hafied banyak menerima pesanan dari Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain individu, konsumennya banyak dari kalangan institusi, seperti sekolah dan pemilik wahana permainan. "Karena bentuknya lucu disukai anak-anak dan orang dewasa," jelasnya.

Apalagi, karakter kartun yang digunakan disesuaikan dengan tokoh karakter yang sedang naik daun. Beberapa karakter kartun tersebut, seperti Hello Kitty, Crayon Shinchan, Sponge Bob, dan Angry Bird.

Karena membutuhkan ketelatenan, pembuatan lampu ini bisa memakan waktu dua hari. Bahkan, bisa sebulan jika karakter yang diinginkan rumit dan belum pernah dibuat sebelumnya.

Menurut Hafied, modal utama membuat lampu ini adalah kreativitas dan imajinasi. Kendati demikian, seseorang yang tertarik membuat lampu ini tidak harus mempelajari ilmu seni ataupun desain. "Autodidak pun bisa," ujarnya.

CV Arial menyediakan lampu dengan ukuran mulai diameter 2 cm-10 cm. Produk lampu itu dijual mulai Rp 15.000-Rp 110.000 untuk ukuran terbesar.

Dalam sebulan, ia bisa menjual 100 lusin atau 1.200 pieces lampu. Dengan penjualan sebanyak itu, ia bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 45 juta per bulan.

Menurut pria 23 tahun ini, persaingan bisnis ini belum begitu ketat. Makanya, prospek usaha ini masih menjanjikan. "Permintaan tetap tinggi," ujarnya.

Selain unik dan lucu, lampu ini digemari karena cahayanya tidak terlalu dominan. Cahaya lampu ini memang tidak dimaksudkan untuk menyinari sebuah ruangan. "Melainkan sekadar hiasan dan memberikan efek relaksasi bagi yang di ruangan," kata Hafied.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×