Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Tri Adi
Meski awalnya tak paham dengan dunia internet dan otomotif, Krisna Leonard justru sukses berbisnis aksesori sepeda motor secara online lewat Xomotoshop. Pantang menyerah, Krisna belajar internet dan seluk-beluk otomotif. Kini, ia bisa memetik hasilnya dengan omzet lebih dari
Rp 100 juta sebulan dari jual beli aksesori sepeda motor.
Bakat menjadi entrepreneur rupanya sudah ada pada Krisna Leonard. Krisna yang kini berusia 22 tahun sudah mulai berdagang sepatu sedari duduk di Sekolah Menengah Umum (SMU).
Bakat dagangnya itu kini bahkan sudah mengembang. Lewat Xomotoshop, Krisna kini memiliki toko online, bengkel bajaj pulsar, serta toko aksesori produk otomotif.
Menjulangkan gerai Xomotoshop di Jalan Panjang, Jakarta Barat, Krisna bisa meraup omzet lebih dari Rp 100 juta tiap bulannya. Omzet itu datang dari jasa bengkel, penjualan onderdil, dan juga penjualan aksesori untuk sepeda motor. "Dari total omzet, kebanyakan malah dari online," ujar Krisna yang saban hari bisa mendapat omzet Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, tergantung pembeli.
Bagi Krisna, ini terbilang luar biasa. Pasalnya, ketika memulai usaha yakni tahun 2006, ia sama sekali tak paham dengan seluk-beluk internet, termasuk bertransaksi. Berbekal keyakinan bahwa bisnis masa depan adalah yang berhubungan dengan internet, Krisna pun memutuskan belajar internet.
Untuk memulainya, ia pun mencoba bertransaksi pembelian barang dengan harga Rp 100.000 secara online. "Itu karena saya gaptek (gagap teknologi), saya mulai belajar dari nol dengan ikut bertransaksi," ujarnya dengan tawa.
Setelah sedikit paham, ia pun mencoba memasarkan sepatu lewat internet. Sayang, tak banyak pembeli merespons dagangan sepatunya. Lantas, Krisna pun banting setir dengan berjualan aksesori sepeda motor di dunia maya.
Lewat temannya yang hobi balap, Krisna dikenalkan dengan seorang distributor aksesori sepeda motor. Lantaran tak paham dengan seluk-beluk sepeda motor, Krisna pun memompa semangatnya untuk belajar dunia otomotif, khususnya sepeda motor.
Sambil berjualan via internet, Krisna belajar berbagai fungsi alat untuk sepeda motor hingga memahami berbagai varian aksesori sepeda motor. "Semua saya lakukan dari nol, belajar paham dulu," ujarnya.
Setelah sedikit paham, ia pun mulai masuk ke komunitas yang kerap menjadi ajang jual beli, yakni Kaskus. Di situs jual beli itu, Krisna menawarkan dagangannya.
Membuka lapak di internet dilakukannya lantaran ia tak butuh modal besar untuk memulai usaha. Ia juga tak perlu menggaji karyawan lantaran semua kegiatan jual beli saat itu bisa dilakukannya sendiri.
Untuk mendongkrak pengetahuannya sekaligus mencari pasar aksesori sepeda motor, Krisna juga bergabung dalam komunitas bikers.
Berkat keuletannya belajar sekaligus menjalin jaringan berbagai komunitas, nama Krisna pun perlahan mulai dikenal. Makanya, Krisna yang kini masih duduk di bangku kuliah tak pernah jauh dari laptop dan telepon.
Saat jam istirahat kuliah, ia pun segera membuka perangkat dagangnya untuk memastikan ada pesanan atau tidak. Usai kuliah, ia akan meluncur ke gudang salah satu distributor aksesori yang menjadi langganannya untuk memenuhi pesanan pembeli. "Setelah barang dapat, saya langsung meluncur ke perusahaan ekspedisi untuk mengirimkan ke pelanggan," ujar Krisna.
Hanya dalam hitungan bulan, Krisna bisa meraih omzet Rp 2 juta per hari. Ia pun bergegas membuat toko online dengan benderanya sendiri, Xomotoshop.com.
Buah dari hasil kerja kerasnya, Krisna kini punya pelanggan dari berbagai penjuru Indonesia. Bahkan, saat ini, Krisna sudah punya pelanggan dari negeri Jiran, Malaysia dan Singapura. "Setiap bulan, saya mengirim pesanan mereka," ujarnya bangga.
Karena eksis berbisnis online, Krisna mendapat kepercayaan untuk menjadi distributor penjual sepeda motor bajaj pulsar. "Awalnya hanya dua sepeda motor yang harus saya jual," ujarnya. Ludes, ia juga mendapat tawaran membuka bengkel sepeda motor yang sama.
Tahun 2010 lalu, menjadi titik balik bagi Krisna untuk membuka bengkel, sekaligus distributor bajaj pulsar. Meski nilai kuliahnya banyak yang jeblok, Krisna mengaku bangga bisa meyakinkan kedua orang tuanya bahwa dia sanggup menjadi seorang entrepreneur.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News