kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lab Pintar menjaring fulus dari layanan kesehatan hingga ke rumah


Sabtu, 06 November 2021 / 10:05 WIB
Lab Pintar menjaring fulus dari layanan kesehatan hingga ke rumah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu bidang usaha yang naik daun di masa pandemi Covid-19, tentu, layanan kesehatan. Misalnya, yang menawarkan layanan tes Covid-19, yakni rapid test antigen dan polymerase chain reaction (PCR).

Tak heran, layanan tes Covid-19 bisa dengan mudah masyarakat jumpai. Pemainnya banyak, tidak terkecuali startup seperti Lab Pintar. Sebab, tak hanya untuk kepentingan testing dan tracing, tes Covid-19 juga menjadi syarat perjalanan.

Hanya, bukan cuma tes Covid-19, Lab Pintar juga menawarkan layanan pemeriksaan kesehatan. Alhasil, meski baru beroperasi tahun ini, perkembangan bisnisnya menjanjikan.

Menurut Ivan Sinarso,    Co-Founder dan Managing Partner Lab Pintar, sejauh ini pihaknya sudah melakukan hingga 10.000 pemeriksaan kesehatan. Baik berupa pemeriksaan darah maupun tes usap Covid-19.

Nah, yang menjadi pembeda antara Lab Pintar dan kebanyakan pemain layanan sejenis lainnya adalah, petugas  medis yang bermitra dengan Lab Pintar bisa langsung datang ke rumah pengguna.

Jadi, pengguna cukup melakukan pesan layanan lewat website Lab Pintar. "Perawat dan petugas akan datang paling lambat 90 menit," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).

Baca Juga: Mimpi KlinikGo membangun 1.000 klinik kesehatan hingga daerah pelosok

Khusus untuk layanan home service tersebut, Ivan mengungkapkan, tarif yang dipatok lebih tinggi. Tarif normal untuk PCR sebesar Rp 270.000. Tapi, untuk layanan ke rumah, tarifnya mencapai Rp 480.000. Lantaran, ada biaya transportasi untuk tenaga medis.

Dengan menyediakan layanan tersebut, Lab Pintar saat ini bisa melakukan pemeriksaan rata-rata 250-350 pemeriksaan per minggu. Hanya, jumlah ini turun drastis karena ada perubahan syarat perjalanan jarak jauh dengan moda transportasi udara.

Yakni, bagi penumpang yang sudah vaksinasi lengkap, tidak perlu lagi menunjukkan hasil tes negatif PCR. Sebelum ada revisi aturan itu, Lab Pintar melakukan pemeriksaan hingga 850 per minggu.

Saat ini, Lab Pintar mempunyai 80 perawat dan 20 rekanan laboratorium. Layanannya mencakup 14 daerah. Misalnya, Belitung, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Bali, Mataram, dan Lombok.

Hingga kini, menurut Ivan, Lab Pintar sudah punya 5.000 pengguna. Ia menargetkan, jumlah pengguna bisa bertambah hingga 50.000.

Untuk bisa mencapai target tersebut, Lab Pintar bakal mengoptimalkan lagi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sudah mereka terapkan. Tujuannya, untuk memperluas layanan. Contohnya, saat ini Lab Pintar tengah mengembangkan layanan tes kanker dengan kecerdasan buatan.

Langkah ekspansi selanjutnya, Ivan menambahkan, adalah membuat aplikasi Lab Pintar dalam lima bulan ke depan. Rencana bisnis ini masih memakai dana internal Lab Pintar. Barulah pada tahun depan, Lab Pintar bakal menjajaki kerjasama dengan investor.       

Selanjutnya: Start up aplikasi kesehatan semakin sehat di masa pandemi corona berkat telemedicine

            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×