Reporter: Hafid Fuad | Editor: Tri Adi
Momen Natal dan Tahun Baru membawa keberuntungan bagi produsen olahan cokelat. Maklum, di saat Natal atau Tahun Baru, biasanya cokelat merupakan suguhan favorit untuk sanak keluarga yang bertamu atau untuk isian parsel bagi kerabat.
Salah satu perusahaan yang menikmati kenaikan omzet selama Natal dan Tahun Baru itu adalah Dapur Cokelat. Lihat saja, Dapur Cokelat berani menaikkan omzet hingga 40%, "Tahun lalu hanya naik 20%," kata Hemas, Marketing Manager Dapur Cokelat. Namun Hemas enggan menyebutkan nilai kenaikan omzet itu.
Dapur Cokelat saat ini memiliki tujuh cabang yang tersebar di Jabodetabek dan di Surabaya. Mereka menawarkan aneka olahan cokelat, seperti cake, white truffle, dan almond roche. "Kami juga menjual cokelat dengan desain khusus," terang Hemas.
Tak hanya itu, Dapur Cokelat juga menyediakan 15 produk camilan ringan dan juga kemasan parsel cokelat khusus untuk Natal dan Tahun Baru. Setiap menu itu dijual dengan harga bervariasi, mulai Rp 25.000 sampai dengan Rp 1,25 juta.
Hemas bilang, untuk Natal dan Tahun Baru kali ini, produk mereka yang terlaris adalah cake special dan parsel cokelat. "Untuk parsel cokelat sudah habis terjual," terang Hemas.
Menurut Hemas, dalam melayani pelanggannya, mereka mengusung konsep layanan seperti di rumah pelanggan itu sendiri. "Hal ini membuat pelanggan betah dan setia belanja ke kami," katanya.
Selain Dapur Cokelat, Truly Chocolate milik Dyana Arumdani juga menikmati omzet berlimpah selama perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini. "Omzet saya naik lebih 50%," terang Dyana.
Pesanan cokelat milik Dyana tidak hanya datang dari individu saja. Ia juga banyak menerima pesanan dari perusahaan. "Kalau hari biasa pelanggan kami memesan untuk kebutuhan pernikahan," terangnya.
Di saat Natal dan Tahun Baru kali ini, Dyana mengaku sudah mengantongi omzet Rp 35 juta. Omzet tersebut tentu naik dibanding bulan-bulan biasa, yang cuma Rp 20 juta per bulan.
Untuk menggenjot penjualan selama Natal dan Tahun Baru, Dyana membuat olahan cokelat khusus bertemakan Natal dan Tahun Baru. Walaupun masih sebatas usaha rumahan, tapi cokelat bikinan Dyana banyak dipesan hingga ke daerah.
Selain Jabodetabek, Dyana juga melayani pesanan cokelat dari Sumatera Utara hingga Maluku. "Harga jual produk cokelat saya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 1,5 juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya," terangnya.
Agar bisa melayani pesanan selama Natal dan Tahun Baru, Dyana pun perlu menambah jumlah tenaga kerja. Jika hari biasa ia hanya mempekerjakan delapan orang, menjelang akhir tahun ini ia menambah tenaga kerja menjadi 15 orang.
Selain menyediakan rasa cokelat standar berbahan baku cokelat lokal dan impor, Dyana juga menyediakan cokelat kualitas premium yang bahan bakunya murni impor. Selain itu ia juga menyediakan cokelat vegetarian. "Untuk cokelat vegetarian ini saya mengimpor dari India," ujar Dyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News