Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Tri Adi
Perjalanan jauh kerap memancing seseorang untuk sejenak tidur. Banyak pula orang yang mudah sekali tertidur ketika sedang berkendara. Kebiasaan inilah yang menimbulkan permintaan bantal leher untuk meningkatkan kenyamanan tidur.
Permintaan bantal leher juga terus meningkat lantaran makin banyak orang yang suka bepergian. Maklum, banyak orang menambahkan bantal leher sebagai perlengkapan yang harus dibawa ketika mereka mengadakan perjalanan jauh.
Paulus Phoek, produsen bantal leher merek Micawork, bercerita, ide membuat bantal leher datang dari kebiasaannya bepergian menggunakan kereta. “Kalau di kereta, sulit meletakkan kepala jika sudah ngantuk atau lelah,” tambah dia.
Paulus pun lantas membuat bantal leher untuk dipakai sendiri. Setelah merasakan manfaatnya, baru dia memproduksi bantal leher untuk dijual pada 2010. Awalnya, hanya dua bantal leher yang ditawarkan melalui akun jejaring sosial. Tak butuh waktu lama, peminat bantal leher pun berdatangan.
Lain lagi dengan Retno Setyawati. Produsen bantal leher ini melihat celah untuk menjual produk ini karena sering ditanya oleh konsumennya. Maka, sejak 2012, Retno yang sebelumnya memproduksi bantal bertema makanan, juga menerima menerima pesanan bantal leher. “Tapi, kami tetap mempertahankan tema makanan, seperti donat dan stroberi untuk bantal leher,” tutur dia.
Pangsa pasar dari bantal leher sendiri sangat luas, yakni mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Paulus bilang kalau pesanan masih didominasi oleh remaja dan dewasa muda. Hal senada disampaikan oleh Retno yang juga mengakui pesanan datang dari mereka yang berusia dewasa muda. “Tak jarang bantal leher ini diberikan ke pacar atau orangtua,” jelas Retno.
Bantal leher pun sering menjadi media promosi. Tengok saja, Micawork kerap menerima pesanan dari sejumlah korporasi. Model untuk korporasi biasanya lebih sederhana dan simpel. Berbeda dengan bantal leher untuk remaja dana anak-anak yang modelnya mirip tokoh kartun, binatang, atau bentuk unik lain.
Sekarang Paulus membagi produk bantal lehernya dalam empat ukuran, sesuai usia pemakainya. Yakni, balita, anak-anak, dewasa dan jumbo. Banderol harganya mulai dari Rp 65.000 hingga Rp 215.000.
Dari penjualan bantal leher ini, Paulus bisa mengantongi omzet berkisar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Maklum, selain melayani pesanan custom dari para pelanggannya, bantal Micawork juga banyak dipesan oleh korporasi. Dia menetapkan batasan minimal pesanan korporasi, yakni 100 item dalam sekali pesan.
Adapun Retno menjual bantal leher dalam dua ukuran, yakni anak-anak dan dewasa. Selain itu, dia juga membedakan model standar dan model makanan. Patokan harganya mulai Rp 40.000 hingga Rp 50.000.
Lantaran masih fokus menjual bantal bertema makanan, omzet dari bantal leher milik Retno belum cukup besar. “Omzetnya hanya berkisar jutaan dari bantal leher,” ujar dia.
Namun, kedua perajin bantal leher ini sepakat mengatakan, margin untuk usaha ini bisa mencapai 30%. Apakah Anda tertarik mencobanya?
Empuk dan lembut
Pembuatan bantal leher sendiri tak jauh dengan boneka. Setelah desain ditetapkan, pola digunting dan berlanjut ke penjahitan dan pengisian busa bantal. Micawork menargetkan, proses pembuatan bantal ini selesai dalam dua hingga tiga hari. Begitu pula dengan Retno yang membuat bantal leher dengan waktu dua hari saja.
Dalam usaha ini, kualitas bahan menjadi perhatian utama. Maklum, sesuai fungsinya, bantal leher harus bisa menyangga kepala yang lelah atau penyangga kepala saat ingin tidur. Bantal berkualitas dapat dilihat dari kelembutan bahan pelapisnya, keempukan, dan keawetan empuknya. “Bantal yang lembut bahannya dan empuk rasanya sangat dicari oleh konsumen,” terang Paulus.
Itu alasan Paulus memilih menggunakan bahan velboa sebagai pelapis serta busa silikon untuk mengisi bagian dalam bantal leher buatannya. Bahan velboa lebih lembut sebagai bahan pelapis bantal. Selain itu, bahan ini lebih tahan lama dibanding bahan pelapis seperti flanel dan lainnya.
Retno sendiri menggunakan bahan yelvo sebagai bahan pelapis bantal leher buatannya. Baik velboa maupun yelvo selain terasa lembut, bisa dicuci.
Pengisi bantal leher bisa menggunakan dakron. Micawork dan Foody Dollys pun memilih dakron silikon sebagai pengisi bantal leher buatan mereka. Baik Paulus dan Retno berbagi rahasia, dakron silikon sifatnya lebih empuk dan tebal untuk pengisi bantal ketimbang dakron biasa. “Jika dicuci, dakron silikon juga kembali ke bentuk semula dan tidak akan menggumpal,” tambah Paulus.
Pemasok berbagai bahan ini sudah banyak dari dalam negeri. Paulus mendatangkan bahan velboa dari Klaten, Jawa Tengah. Sedangkan dakron silikon dia pesan langsung dari Jakarta. Adapun Retno memesan seluruh bahan bantal lehernya dari Jakarta.
Harga bahan velboa sendiri saat ini berkisar Rp 40.000 per m2. Adapun harga dakron silikon berkisar Rp 28.000 setiap kilogramnya. Satu meter persegi velboa bisa menghasilkan dua bantal leher. Setiap bantal butuh dakron silikon sebanyak 200 gr–300 gr.
Selain dijahit dengan mesin, bantal leher juga membutuhkan keahlian menjahit tangan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda merekrut penjahit yang sudah terbiasa menjahit boneka. “Karena pengaplikasian beberapa bagian bantal, seperti aksesori, biasanya harus dijahit tangan,” tutur Retno.
Agar kualitas tetap terjaga, tak ada salahnya Anda tetap menerapkan uji kualitas. Contoh saja Paulus yang selalu meneliti jahitan sebelum dan sesudah dakron dimasukkan ke dalam bantal.
Siap mencoba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News