kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Laba usaha kaus tematik


Rabu, 31 Oktober 2012 / 20:10 WIB
ILUSTRASI. Inilah perkiraan waktu debut Lionel Messi di PSG, bukan pekan ini


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Peluang usaha kaus anak dengan desain dan tulisan bernuansa edukasi masih menjanjikan. Setidaknya itu dialami Hesti Wulandari asal Kotagede Yogyakarta, yang membuka bisnis ini sejak 2008 silam.

Hesti menjalankan usaha kaus tematik ini dengan bendera Alitkids. Ia sempat membuka tawaran kemitraan berupa keagenan pada akhir 2008. Namun, lantaran susah dikontrol, ia menutup tawaran tersebut dan memilih mengelola sendiri.

Meski makin banyak pemain, kata Hesti, peluang bisnis pembuatan kaus dengan desain dan tulisan yang sifatnya mendidik ini masih menjanjikan. "Sekitar empat tahun lalu bisnis ini masih jarang pemainnya, tapi sekarang sudah booming," ujarnya.

Hesti memproduksi kaus khusus untuk anak mulai dari usia bayi hingga umur delapan tahun. Namun, ia juga memproduksi kaus untuk orang dewasa. Semua kaus itu diproduksi berdasarkan tema.

Sebagai contoh, Adek pintar dan dermawan atau calon pilot mama yang pintar.  Tulisan-tulisan ini mengadung motivasi dan pesan bijak besar cita-cita sang anak. Kaus-kaus hasil desain Hesti ada yang disablon dan ada pula yang dicetak (printing).

Hesti membanderol kaus untuk anak seharga Rp 65.000 per kaus. Tapi, khusus kaus orang dewasa, harganya mencapai Rp 95.000 per kaus. "Harga kaus ini sangat ditentukan bentuk disainnya," kata Hesti.

Ia bisa memproduksi sekitar 200-300 kaus per bulan. Dari usahanya ini ia bisa meraup omzet Rp 13 juta hingga Rp 20 juta per bulan dengan margin keuntungan sekitar 40%.

Agar produknya ini dilirik banyak konsumen, Hesti acapkali menjual kaus buatannya tersebut dengan cara memberikan diskon sampai 30%. Meskipun margin keuntungan tipis, tapi penjualan meningkat dan jumlah pemesan banyak.

Hesti juga mengeluhkan banyaknya pesain di pasaran yang cenderung meniru tulisan di kaus buatannya. Namun, bagi pelanggan tetap, mereka tetap memesan langsung dari Hesti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×