Reporter: Noverius Laoli, Marantina | Editor: Havid Vebri
Ide kreatif yang dibalut dengan keahlian akan selalu mendapat tempat. Contohnya, keahlian mendekorasi atawa menghias ruangan yang lagi mendapat tuah dari menjamurnya bisnis properti komersial, seperti mal dan pusat perbelanjaan.
Pemilik usaha jasa dekorasi mal, hotel, dan restoran terus kebanjiran order menjelang perayaan hari besar, semisal Natal dan Tahun Baru, Imlek, Lebaran, juga momen penting seperti ulang tahun Kemerdekaan RI.
Seperti yang dialami Germanus, penyedia jasa dekorasi mal, hotel, dan restoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Berbendera usaha Connectingdot yang berpusat di Sunter, Jakarta Utara, ia kebanjiran order menggarap dekorasi mal-mal besar di Jakarta.
Sebelum membuka bisnis ini, dia memiliki usaha kontraktor. Tapi belakangan ini, ia lebih spesifik dan fokus pada bisnis dekorasi dan desain mal, hotel, dan restoran.
Menurut Germanus, membuat dekorasi untuk mal, hotel dan restoran tidaklah gampang, butuh keahlian dan pengalaman. Apalagi, setiap dekorasi yang dibikin harus sesuai dengan permintaan dan tema tertentu. Maka umumnya, si pengelola mal akan menyodorkan tema dan dekorasi yang mereka inginkan.
Nah, tugas Germanus dan timnya adalah memberikan masukan untuk menyempurnakan dekorasi tersebut. Saran dari Germanus dan tim selalu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuannya tentang dekorasi.
Bermacam model dekorasi yang dibuat Germanus sangat ditentukan oleh musim tertentu. Seperti pada musim Lebaran, ia lebih banyak diminta membuat dekorasi dalam bentuk masjid, bulan sabit, dan bintang.
Sementara, kalau menjelang Natal, dia lebih banyak membuat pohon natal, gereja, dan lonceng. Untuk perayaan Imlek, ia sering membuat bola lampu lampion.
Pemain lainnya dalam bisnis jasa dekorasi mal ialah Irwanto Reyre. Pemilik Irsa Mediatama di Jakarta iniĀ memulai bisnis desain sejak 2008 bersama istrinya. Meskipun tidak punya latar belakang desain, Irwanto mengawali bisnis desain karena kecintaannya dengan dunia desain.
Sarjana ekonomi ini ternyata mahir mendesain, mulai interior ruangan hingga website. Irwanto sudah melayani pelbagai order dekorasi mal di beberapa daerah di Jabodetabek. Contoh, Depok Town Square, Margo City, juga mal raksasa Grand Indonesia.
Bahkan Irwanto mengaku telah meneken kontrak selama dua tahun untuk mendekorasi Botani Square di Bogor. Soal konsep dekorasi, sekitar 70% konsep dekorasi mal karya Irsa Mediatama merupakan ide pribadinya, sedang sisanya adalah permintaan dari klien.
Kini, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Irwanto tengah mempersiapkan dekorasi untuk Lippo Cikarang dan Teraskota. Ia mengaku masih kesulitan mendapat ranting-ranting bekas untuk mewujudkan konsep dekorasinya.
Soal tarif, Irwanto tidak memasang harga mahal, hanya sekitar Rp 18 juta - Rp 50 juta untuk satu order dekorasi mal. Tapi, harga bisa berubah menyesuaikan dengan konsep dan desain yang dipesan klien. Yang pasti omzet per bulan bisa mencapai puluhan juta.
Sedangkan Germanus mengklaim mendapatkan order sebanyak satu sampai tiga proyek dalam bulan, dengan bayaran Rp 100 juta - Rp 200 juta per proyek. Sayang, Germanus enggan memerinci, siapa saja klien kelas kakap yang sering menggunakan jasanya.
Hanya, ia bilang, garapan dekorasinya tidak cuma di Jakarta, tapi sudah merambah Pulau Dewata, Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News