kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang mendulang laba dari desain tropi


Minggu, 07 Oktober 2012 / 19:10 WIB
ILUSTRASI. Oven listrik low watt cocok digunakan untuk Anda yang memiliki kapasitas daya rendah di rumah.


Sumber: Kontan 8/10/2012 | Editor: Havid Vebri

Seiring tingginya permintaan di pasar, usaha pembuatan tropi piala dan plakat kini semakin menjanjikan. Maklumlah, sekarang semakin banyak event atau acara yang membutuhkan tropi piala dan plakat.

Kegunaannya juga bermacam-macam, baik untuk kepentingan promosi, penghargaan, kenang-kenangan, cenderamata, suvenir, hadiah perlombaan, atau lainnya.

Tingginya permintaan plakat dan tropi membuat para pemain bisnis ini berlomba-lomba mengeluarkan inovasi terbaru untuk menarik minat konsumen. Selain dari segi bahan, inovasi juga meliputi desain tropi dan plakat.

Salah satu pemain bisnis ini adalah Hasan Yuwono di Yogyakarta. Pria lulusan desain di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, ini sudah menggeluti bisnis pembuatan plakat sejak tahun 2007 di bawah bendera usaha Studio Samunav.

Untuk pembuatan sebuah desain tropi piala, ia mematok harga Rp 1 juta - Rp 3 juta, tergantung tingkat kesulitannya. Proses pembuatannya memakan waktu antara satu minggu hingga satu bulan.Sebelum proses pembuatan dilakukan, ia terlebih dulu meminta konsep acara dan konsep piala yang diinginkan.

Setelah itu, ia akan membuatnya dalam bentuk tiga dimensi dengan tampilan digital. Jika sudah disetujui, ia akan memberikan tiruan piala tersebut yang terbuat dari bahan resin.

Selain menerima order pembuatan desain khusus yang tidak ada di pasaran, ia juga menerima pesanan tropi dengan desain umum yang banyak beredar di pasar.

Untuk tropi dengan desain umum, harganya bervariasi mulai Rp 50.000 - Rp 250.000 per buah. Namun, untuk tropi yang terbuat dari bahan berkualitas, harganya mulai Rp 2,5 juta - Rp 4 juta. "Yang mahal biasanya dilapisi emas atau perak," ujar Hasan.

Harga akan semakin murah jika piala yang dicetak semakin banyak. Sebab, satu cetakan bisa menghasilkan belasan atau puluhan piala.
Selain di Yogyakarta, Hasan pernah mendapat order dari Jakarta dan Manado. Salah satu hasil karyanya adalah tropi penganugerahan Syafii Maarif Award pada tahun 2007. Omzet Hasan per bulan dari usaha ini mencapai Rp 15 juta.

Pemain lainnya adalah Philips Aldimulyo Budiman di Jakarta.  Menurutnya, usaha ini memerlukan kreativitas di bidang desain. Menurutnya, ada tiga hal penting dalam mendesain tropi piala. Yakni, artistiknya harus bagus, komposisi tinggi dan lebarnya harus seimbang, dan sesuai tema.
"Itulah tantangan utamanya dalam membuat sebuah piala," ujar Philips.

Menurut Philips, tropi piala merupakan bagian dari komunikasi. Agar pesannya bisa sampai, seorang desainer tropi harus bisa mencari simbol dan abstraksi.

Makanya, tidak bisa sebuah tropi piala langsung dicetak begitu saja. Sebelum piala asli dicetak, ia menyusun sketsa gambar dulu di kertas dan membuat tiruannya.

Untuk membuat sebuah desain, Philip membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Untuk satu desain, Philip mematok harga Rp 3 juta. Meski enggan menyebutkan omzet, Phipis mengaku sudah membuat puluhan desain tropi sejak tahun 2004.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×