Reporter: Handoyo, Mona Tobing | Editor: Tri Adi
Soto banyak ragam. Ada soto betawi, soto lamongan, soto kudus, coto makassar, dan masih banyak lagi. Ya, masing-masing daerah punya makanan berkuah dengan kekhasannya sendiri.
Tak heran, usaha kudapan ini menjamur di mana-mana. Walau persaingan bisnis soto kian ketat, toh, tak mengurangi minat masyarakat menawarkan bisnis usaha soto. Ambil contoh, Satrio Yudiarto dengan berbendera Soto Semarang Songo Songo.
Usaha soto ini sudah ada sejak 1999. Pertama kali hadir di di Jalan Imam Bonjol No. 99 Salatiga, Jawa Tengah. "Didirikan tahun 99, bernomor rumah 99, sehingga namanya Songo Songo," kata Satrio. Dalam bahasa Jawa, songo songo berarti 99.
Satrio mengklaim soto buatannya memiliki citarasa berbeda. Sebab, ia memakai sembilan macam bumbu rempah-rempah sebagai bahan baku campuran kuah soto. "Kaldu soto yang digunakan berasal dari daging ayam asli," katanya berpromosi.
Tapi, Satrio baru mulai menawarkan kemitraan usaha sotonya mulai 2009 lalu. Sampai saat ini, belum ada satu orang pun yang menjadi mitranya. Cuma, ia mengungkapkan, dalam waktu dekat, ada tiga calon mitra asal Solo yang bakal membuka Soto Semarang Songo-Songo.
Investasi Rp 25 juta
Untuk bergabung dengan Soto Semarang Songo Songo, calon mitra cukup merogoh kocek untuk investasi awal sebesar Rp 25 juta. Namun, biaya ini belum termasuk sewa tempat. Mitra akan mendapat hak penggunaan merek selama setahun, perlengkapan usaha, dan promosi. Calon mitra mesti menyiapkan tempat usaha seluas 3 x 3 meter (m), atau paling tidak menampung 15 pengunjung.
Dengan menu utama soto ayam, mitra boleh mengembangkan menu tambahan lain yang beda tentunya. Nantinya, mitra wajib membeli bumbu soto ayam dari pusat. Harga tiap bungkus bumbu soto Rp 50.000 yang bisa dipakai untuk 60 porsi. Tiap porsi soto ayam dijual ke pembeli seharga Rp 4.500. Untuk menu pendukung berupa sate ayam atau sate kerang, harganya Rp 2.000 per tusuk. Adapun, harga tempe atau tahu Rp 700 per biji.
Selain menjual satuan atau per mangkuk, Soto Semarang Songo Songo juga menjual secara paket. Ada dua paket yang ditawarkan, pertama, paket Rp 7.500 dengan menu soto ayam dan gorengan. Kedua, paket Rp 9.500 dengan menu soto ayam plus gorengan dan satai. Ada juga paket soto ayam antaran.
Dengan asumsi omzet rata-rata per hari sebesar Rp 500.000 hingga Rp 700.000, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga bulan. Soalnya, saban akhir pekan, penghasilan bisa naik dua kali lipat.
Namun, setelah satu tahun berjalan, mitra harus menyisihkkan keuntungannya untuk membayarkan royalty fee Rp 1 juta. "Masih bisa nego nilainya," ungkap Satrio.
Amir Karamoy, pengamat waralaba, menilai, peluang usaha kuliner soto memang masih bagus. Tetapi, dia mengingatkan, Soto Semarang Songo Songo harus lebih meningkatkan promosi dengan menjual keaslian rasa khas. "Masyarakat Indonesia masih suka makanan berkuah," katanya. Amir juga menyarankan agar Satrio berani mengembangkan usaha ke kota-kota besar. Pasalnya, peminat kemitraan banyak datang dari kota besar.
Soto Semarang Songo Songo
Jl. Imam Bonjol No. 99 Salatiga,
Jawa Tengah
Telp. 0298-7107054
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News