kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.879   51,00   0,32%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Membalut laba dari butik busana muslim


Kamis, 31 Mei 2012 / 14:12 WIB
Membalut laba dari butik busana muslim
ILUSTRASI. Sepeda lipat Police Milan 8 edisi Rans


Reporter: Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, peluang bisnis busana muslim cukup menjanjikan. Itu juga yang mendorong House of Shasmira menawarkan kemitraan butik busana muslim. Paket investasinya Rp 135 juta dan Rp 175 juta dengan omzet Rp 60 juta dan Rp 75 juta sebulan.

Busana muslim kini sudah menjadi tren di kalangan perempuan Indonesia. Tak hanya ibu-ibu, kalangan remaja pun banyak mengenakan busana penutup aurat ini. Menangkap peluang ini, butik busana muslim House of Shasmira menawarkan kemitraan sejak 2009 lalu.

Butik ini berdiri pada tahun 2006. Dalam kemitraan itu, House of Shasmira menawarkan dua paket investasi, yakni paket mal dengan investasi Rp 135 juta dan paket ruko sebesar Rp 175 juta.

Setiap mitra akan mendapat produk awal, material toko, dan furnitur hingga siap beroperasi. Bedanya, fasilitas paket ruko lebih banyak ketimbang paket mal. Dalam kerja sama ini, mitra harus menyediakan tempat sendiri. Untuk paket mal, lokasinya harus di pusat perbelanjaan dengan luas kios minimal 15 meter persegi. Sementara lokasi paket ruko tidak harus di mal. "Bisa di mana saja yang penting strategis, dengan luas minimal 30 meter persegi," kata Kusna Santika, Area Manager House of Shasmira untuk Kawasan Jawa Barat, Jakarta, dan Banten.

Kusna bilang, mitra yang mengambil paket mal bisa meraup omzet sebesar Rp 60 juta per bulan. Sedang omzet paket ruko Rp 75 juta sebulan. Laba bersih setiap mitra sekitar 22% dari omzet, dengan target balik modal sekitar 10 bulan. "Butik kami menyasar segmen menengah dengan target ibu-ibu muda usia 25 - 35 tahun," ujarnya.

Menurut Kusna, saat ini House of Shasmira sudah memiliki 120 gerai. Dari jumlah tersebut, gerai milik pusat sebanyak empat buah. Sisanya milik mitra yang tersebar mulai dari Aceh, Medan, Jakarta, Surabaya, hingga Papua. Bahkan, ada juga mitra yang membuka gerai di luar negeri: Brunei Darussalam.

Hingga akhir tahun ini, Kusna menargetkan, jumlah gerai bertambah 30 outlet. "Juni besok, seorang mitra di Malaysia akan membuka satu gerai lagi dan dalam satu dua bulan ke depan akan ada pembukaan gerai baru juga di Thailand," ungkap Kusna.

Produk-produk yang dijual di House of Shasmira mulai dari kerudung, baju, rok sampai celana panjang. Untuk kerudung dijual mulai Rp 35.000 - Rp 150.000 per helai. Sementara busana muslim sekitar Rp 145.000 - Rp 475.000 per potong.

Selain busana muslim buat wanita, ada juga baju koko untuk pria dengan rentang harga Rp 200.000 - Rp 300.000. "Pertimbangan kami, saat suami menemani istrinya belanja, mereka bisa sekalian melihat-lihat baju koko," imbuh Kusna.

Khoerussalim Ikhsan, Konsultan wirausaha, menilai, tawaran kemitraan ini cukup menarik. Sebab, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, pasar busana muslim masih besar. "Terlebih, penggunaan busana muslim kini sudah menjadi tren wanita Indonesia," ujarnya.

Hanya, tingkat persaingan bisnis butik busana muslim sekarang sudah semakin ketat. Makanya, Kunci memenangkan persaingan ialah harus bisa menghadirkan desain busana yang mengikuti tren. Selain itu, harga jual juga harus tetap bersaing.

Karena ini tawaran kemitraan, maka sistem yang dijalankan juga harus baik. Dalam arti, mitra harus tetap dibimbing. "Kualitas produk dan branding juga harus dijaga," saran Khoerussalim.

House of Shasmira
Jl. Jati Utama B9 No. 10
Marga Asih Indah, Nanjung,
Bandung, Jawa Barat
Telp. 022-6670808

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×