kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memetik gitar, mengalunlah laba


Selasa, 19 November 2013 / 15:25 WIB
Memetik gitar, mengalunlah laba
ILUSTRASI. Penggunaan Kartu Kredit Digital OCTO Card dari Bank CIMB Niaga saat peluncuran, Rabu (22/6/2022).


Reporter: Pratama Guitarra, Revi Yohana, Marantina | Editor: Havid Vebri

Dari sekian banyak alat musik, gitar termasuk yang paling populer. Alat musik petik ini diminati mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Lantaran banyak peminatnya, permintaan gitar pun cukup tinggi. Tak terkecuali gitar custom atau gitar yang dibuat sesuai keinginan konsumen.

Gitar ini diminati karena pemilik ingin memiliki gitar dengan model dan desain yang dibuat sendiri, termasuk gitar-gitar tiruan model tertentu, yang bentuk orisinilnya sangat mahal. Maklumlah, harga gitar original dengan merek-merek yang sudah terkenal sangat mahal maka konsumen bisa memesan tiruannya.

Salah satu penyedia jasa gitar custom adalah Akbar, yang mengusung brand B-Wox Guitar di Bekasi, Jawa Barat. Ia tertarik terjun ke usaha ini karena awalnya kesulitan mencari gitar sesuai dengan selera yang di inginkannya.  "Kebetulan saya hobi bermain gitar sejak lama," kata pria 41 tahun ini.

Pertama kali mendirikan usaha pada 2000, Akbar masih bekerja sendiri. Awalnya, ia melihat industri pembuatan gitar custom di daerah Bandung, Jawa Barat.  "Kebetulan saya bisa, dan akhirnya saya terjun sendiri," ungkapnya.

Menurut Akbar, kebanyakan pehobi gitar lebih senang memiliki gitar custom. Soalnya, model dan suaranya bisa di pesan sesuai dengan selera mereka. Dia menjelaskan, dalam pembuatan gitar custom, konsumen bisa memesan mulai dari desain, warna, hingga spare part yang diinginkan.

Pembuatan satu gitar custom bisa memakan waktu dua sampai tiga minggu. Bahka, ada juga yang sampai dua bulan. Menurutnya, dalam pembuatan gitar custom, yang paling cepat itu pengerjaan warna. Sementara pengerjaan bentuk gitar hingga sparepart-nya bisa memakan waktu sampai dua bulan. "Itu juga tergantung dari tingkat kesulitannya" ungkapnya.

Harga satu gitar custom buatan Akbar dibanderol mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 6 juta per buah. Harga Rp 2 juta itu sudah menggunakan kayu berkualitas baik. "Kami menggunakan kayu mahoni, kayunya bagus dan tidak terlalu mahal," tuturnya.

Pemain lainnya adalah Yohanes Supriyanto asal Solo, Jawa Tengah. Awalnya, ia berprofesi sebagai pedagang gitar. Kebetulan di daerah tempatnya tinggal selama ini terdapat kawasan sentra produksi gitar. "Awalnya saya menjual ke teman dekat dari zaman sekolah," ujar pria lulusan Universitas Teknologi Yogyakarta jurusan Ilmu Komputer ini.

Selama berjualan gitar, ia melihat peluang bisnis ini masih menjanjikan. Pada tahun 2008, ia mendirikan usaha sendiri dengan mengusung nama Gitar Media. Menurut Yohanes, banyak pemain gitar yang lebih puas dengan gitar rakitan mereka sendiri. "Karena kan mereka punya spek-spek yang mereka inginkan sendiri untuk mengejar karakter suara gitar yang mereka mau," terang Yohanes.

Ia mengaku, selain di dalam negeri, juga kerap menerima pesanan gitar custom dari luar negeri. "Terakhir ini saya melayani pesanan dari Perancis. Sebelumnya pernah ada dari California, Boston, Malaysia, dan Belanda," terangnya.

Sementara di dalam negeri, produk gitarnya sudah dipasarkan ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Bali, Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan hampir seluruh kota di Pulau Jawa.

Yohanes sendiri banyak menjaring konsumen asing via internet. Untuk satu gitar custom, Yohanes mematok harga mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. Biasanya, harga Rp 10 juta untuk pelanggan yang minta material kayu impor dari Eropa.

Selain gitar akustik dan listrik, Gitar Media juga membuat custom untuk alat-alat musik lain, seperti ukulele, cello, biola, dan bas betot. Dalam sebulan, Gitar Media bisa menerima 13 pesanan dengan omzet berkisar antara Rp 35 juta sampai dengan Rp 40 juta.

Bisnis gitar custom juga ditekuni Dede Renaldy di Jakarta Timur. Pemilik Bengkel Gitar ini merintis usaha sejak tahun 2000. Awalnya ia hanya melayani perbaikan gitar. Tapi, karena banyak permintaan membuat gitar, ia pun memutuskan untuk menggeluti bisnis pembuatan gitar juga.

Belajar dari Youtube

Sarjana teknik elektro ini dulunya tidak tahu sama sekali mengenai pembuatan gitar. Namun, berkat Youtube, ia pun lihai dalam memodifikasi, bahkan menciptakan gitar custom.  "Saya pelajari sendiri cara membikin gitar dari Youtube, sekarang banyak referensi di internet dibandingkan dari  buku-buku," kata dia.

Kebanyakan pelanggan Bengkel Gitar adalah musisi ataupun guru les gitar. Biasanya, pelanggannya minta gitar yang sudah ada dimodifikasi sesuai dengan ukuran tubuh sehingga saat dimainkan lebih nyaman. Akan tetapi, tidak sedikit juga konsumen datang untuk minta dibuatkan gitar dari nol.
Mereka biasanya membawa gambar desain yang diinginkan, lalu Dede mengkreasikan sesuai permintaan customer.

Dede mengaku, butuh waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk menyelesaikan pembuatan satu gitar custom.Pembuatan gitar custom itu ditekuninya di sela-sela kesibukannya yang lain, seperti memperbaiki gitar.

Sementara untuk tenaga kerja, ia hanya dibantu satu karyawan saja. "Untuk service biasanya gitar akustik, sementara gitar custom untuk gitar elektrik," tuturnya. Dede sendiri selalu menyanggupi pesanan gitar custom dengan model atau desain sesusah apapun.

Pernah misalnya, ia membuat gitar dengan bentuk bodi seperti pistol. Selain itu, ia juga pernah membuat gitar sesuai karakter tokoh Batman yang ada di komik atau film. "Saya bisa bikin, tapi waktunya cukup lama, tidak bisa cepat," tambahnya.

Satu gitar custom dibanderolnya seharga Rp 2,3 juta-Rp 2,5 juta. Namun, ada juga harga gitar yang mencapai Rp 11 juta. Harga gitar disesuaikan dengan bahan baku pembuatan gitar dan tingkat kesulitannya.

Dalam sebulan, Dede menerima pesanan enam unit gitar custom. Dari bisnis ini, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta. Adapun laba bersihnya 50% atau paling tidak sekitar Rp 10 juta per bulan.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×