kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memudahkan pasien perolehan layanan kesehatan di rumah


Sabtu, 01 Februari 2020 / 10:10 WIB
Memudahkan pasien perolehan layanan kesehatan di rumah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi di dunia kesehatan semakin memudahkan masyarakat untuk medapatkan pelayanan kesehatan. Misalnya mempermudah pasien dalam memperoleh penanganan kesehatan dan kecepatan dalam layanan perawatan di rumah (homecare).

Aplikasi Doclink mempertemukan masyarakat dan praktisi kesehatan lewat smartphone. Aplikasi ini mulai aktif sejak September 2019 dan sudah mulai dirintis dengan keikutsertaan dalam seleksi program Indigo Creative Nation - Telkom Indonesia batch 2 pada Oktober 2018.
 
Budi Santoso, Chief Executive Officer (CEO) Doclink menerangkan, spesialisasi Doclink ialah home visit atau house call, mulai dari layanan pemeriksaan kesehatan, penebusan resep mitra dokter sampai program layanan perawatan bayi, Ke depan jenis layanan akan terus berkembang.
 
"Doclink tetap memberikan sentuhan konvensional dalam layanannya, secara fisik sehingga dapat memaksimalkan penanggulangan kebutuhan kesehatan pasien, termasuk kemudahan melakukan penebusan resep dari mitra dokter setelah pemeriksaan fisik," jelas Budi kepada KONTAN beberapa waktu lalu. Pengiriman obat akan diantarkan sampai ke lokasi pasien.
Sampai saat ini, Doclink masih fokus memenuhi layanan kepada lebih 1.400 pengguna yang ada di aplikasi Doclink. Pengguna tersebut rerata tinggal di sekitar Bogor Jawa Barat. Saat ini Doclink sedang fokuskan untuk mengembangkan aplikasi di smartphone berbasis Android.
 
Meski bisnis layanan  kesehatan ini tumbuh, Budi menyatakan belum berencana memperluas jangkauan operasional. Saat ini ia dan tim ingin memaksimalkan pelayanan yang sudah ada.

Baca Juga: Layanan pesan obat tanpa harus antre dan anti lama

"Terdapat lebih dari 25 mitra Doclink dengan beberapa fokus layanan. Saat ini layanan untuk pengguna berlaku berdasarkan kasus sesuai pesanan layanan yang diminta oleh pengguna," imbuh Budi.
Sebagai gambaran saat ini Doclink mengenakan tarif layanan pemeriksaan dokter, sebesar Rp 75.000. Namun biaya layanan ini belum menghitung biaya transportasi, obat-obatan, dan tindakan medis. Dari tarif itu Budi belum mau membuka berapa besar pembagian pendapatan bagi petugas medis atau mitra fasilitas kesehatan.
 
"Beberapa mitra mendapatkan tarif khusus, juga diskon layanan," katanya. Pendapatan Doclink saat ini berasal dari persentase transaksi para mitra berdasarkan kesepakatan. Bentuknya berupa fee atau bagi hasil laba penjualan produk
Saat ini per bulan rerata Doclink melayani sekitar 50 - 100 layanan pemeriksaan dokter. Realisasi layanan ini masih sesuai target Doclink. Bahkan dalam empat bulan terakhir saja sudah ada lebih dari 350 transaksi layanan yang mereka berikan.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×