Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Kemitraan crepes atau leker makin semarak. Setiap saat ada saja pemain baru yang menawarkan kemitraan leker. Salah satunya adalah adalah Ali Azhar yang mengusung merek Lekker Muzzer di Yogyakarta.
Merintis usaha sejak tahun 2012, Ali berencana menawarkan kemitraan Lekker Muzzer sekitar enam bulan mendatang. "Sekarang saya masih ingin menyempurnakan konsep jual dan sistem kemitraannya," kata Ali.
Gerai milik Ali sendiri sudah ada empat gerai, di Yogyakarta dan Kudus, Jawa Tengah. Ali mengaku, sudah gencar melakukan sosialisasi terkait rencananya menawarkan kemitraan Lekker Muzzer. Ia mengklaim, respon pasar atas rencananya itu cukup positif.
Menurutnya, sudah ada beberapa konsumen yang melirik tawaran kemitraannya itu. Salah satunya, calon mitra asal Bekasi. “Dia sudah telepon, minta segera diberi kabar bila saya sudah siap,” jelasnya.
Menurut Ali, bisnisnya diminati karena tampilan leker buatannya berbeda dengan pemain kebanyakan. Untuk mendapatkan tampilan berbeda, ia membuat leker menggunakan penggorengan datar putar.
Tujuannya, agar kue leker yang dihasilkan matang merata dan ketebalannya sama di setiap sisinya. “Konsep ini masih belum ada yang pakai,” jelasnya. Untuk menambah keunikan, ia juga menawarkan 10 macam varian rasa. Antara lain rasa telur, tuna, coklat dan pisang.
Harga yang ditawarkan juga cukup murah, yaitu Rp 2.000 sampai Rp 10.000 per unit. Tertarik untuk bergabung? Kerjasama ini mematok biaya investasi yang cukup terjangkau, yakni sebesar Rp 9 juta.
Dengan biaya investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan seluruh perlengkapan memasak, booth, video dan buku training pembuatan leker, branding dan bahan baku awal.
Jadi mitra tinggal menyiapkan lokasi usaha dan karyawan. Bila lokasinya strategis, mitra dijanjikan bisa mengantongi omzet sekitar Rp 15 juta per bulan. Sedangkan laba bersih usaha ini sekitar 40% dari omzet. "Mitra bisa balik modal dalam waktu tiga sampai empat bulan," ujar Ali.
Dalam kerjasama ini, mitra wajib membeli bahan baku tepung ke pusat. Tujuannya, untuk menyamakan standar rasa dan menjaga kualitas. Khusus untuk topping ikan tuna, juga wajib dibeli dari pusat. Di luar itu mitra dipersilahkan membeli sendiri di pasaran. Anda tertarik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News