kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Mengecap gurihnya peluang bisnis Tahu Karasan


Rabu, 11 Juni 2014 / 16:10 WIB
Mengecap gurihnya peluang bisnis Tahu Karasan
ILUSTRASI. Promo AW Restoran sepanjang 2023 tawarkan paket berhadiah mainan Dino Pets berukuran besar! (Dok/AW Restoran)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Tahu sudah menjadi kudapan populer khas Indonesia. Selain rasanya gurih, tahu juga digemari karena kandungan gizinya yang tinggi. Lantaran punya banyak penggemar, bisnis olahan tahu pun menjamur. Salah satu pemainnya adalah Jeno Saputra yang mengusung merek Tahu Karasan di di Bekasi, Jawa Barat.

Merintis usaha tahun 2012 lalu, ia resmi menawarkan kemitraan di tahun 2013 lalu. Tahu buatannya bukan tahu isi, melainkan tahu goreng putih yang dimakan dengan cabai rawit.

Jeno mengklaim, kelebihan Tahu Karasan tidak memakai bahan kimia, seperti formalin. Bumbu yang digunakan juga terbuat dari bahan alami dan lebih tahan lama. "Konsumen kami mulai anak hingga orang dewasa," jelasnya.

Saat ini, mitra yang sudah bergabung ada 30 mitra yang tersebar di Jabodetabek. Sedangkan gerai milik sendiri ada tiga, yang semuanya berlokasi di Bekasi.

Bagi mitra yang berminat, cukup merogoh kocek Rp 7 juta. Dengan biaya sebesar itu, mitra mendapatkan stan (booth), kompor, wajan, tabung gas 3 kilogram (kg), selang gas, kain lap, celemek, dan 250 buah tahu.

Harga yang ditawarkan cukup murah, yakni Rp 500 per buah. Dengan estimasi penjualan tahu sebanyak 500 tahu sampai 1.000 tahu per hari, mitra bisa meraup omzet sebesar Rp 10 juta per bulan. "Kalau sedang sepi, minimal ada 500 tahu terjual," kata Jeno.

Dari omzet tersebut, mitra bisa mengantongi laba bersih sekitar 30%. Bila target itu tercapai, mitra bisa balik modal dalam tiga bulan. Kerjasama ini tidak memungut royalti maupun franchise fee. Namun, mitra wajib membeli tahu dan bumbu dari pusat.

Biaya operasional terbesar habis buat bahan baku. Selebihnya buat gaji karyawan dan sewa tempat. Menurutnya, satu outlet cukup mempekerjakan satu karyawan. "Tapi kalau jualan dari pagi hingga malam, mitra bisa menambah satu karyawan lagi untuk dua sif," jelasnya.

Untuk lokasi berjualan, disarankan memilih tempat di depan minimarket, depan sekolah, pinggir jalan, atau di pertigaan jalan yang ramai lalu lalang kendaraan.

Tahun ini, Jeno menargetkan bisa menambah hingga 50 gerai. Untuk mencapai target itu, ia gencar melakukan promosi lewat internet dan dari mulut ke mulut.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×