kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggigit peluang pisang kriuk dari Makassar


Selasa, 19 November 2013 / 15:30 WIB
ILUSTRASI. Akasha Wira (ADES) siapkan capex di atas Rp100 miliar tahun ini


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Bisnis pisang goreng tidak ada matinya. Makanan olahan pisang khas Indonesia ini digemari semua kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Kudapan ini makin populer  di masyarakat. Ragamnya juga kian variatif. Maklum,, semakin banyak pebisnis yang menawarkan kemitraan usaha makanan berbasis olahan pisang.

Salah satunya adalah Erny Yulina yang mengusung brand Pisang Goreng Kriuk Nuget dari Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk mengembangkan usaha dan memperluas pemasarannya, Erny menawarkan kemitraan usaha pada tahun 2012.

Saat ini, jumlah mitranya sudah ada 35. "Mitra kami tersebar di seluruh Sulawesi, bahkan ada juga yang di Pulau Jawa," Kata Erny.
Pisang goreng kriuk racikan Erny memiliki beberapa varian rasa. Di  antaranya adalah rasa tiramisu, keju bubuk, balado, jagung bakar pedas. keju, stroberi, blueberry, serta rasa moka.

Erny membanderol harga pisang tersebut Rp 7.000 per porsi. Setiap porsi terdiri dari delapan potong pisang goreng. "Yang spesial yaitu coklat salju keju seharga Rp 10.000," ujarnya.

Tertarik dengan usaha ini? Erny menawarkan paket kerjasama dengan nilai investasi Rp 7 juta. Dengan nilai investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan booth, banner, kompor gas satu mata tungku, penggorengan, saringan goreng, penjepit pisang, pisau, boks mini bumbu, seragam karyawan dan training.

Ia menargetkan, mitra bisa menjual minimal 50 porsi per hari. Dengan begitu, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 350.000 per hari atau Rp 10,5 juta per bulan. "Pendapatan juga di dukung dari lokasi, misalnya, lokasi dekat kampus atau dekat sekolah itu bisa lebih tinggi lagi," katanya.

Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji dua karyawan serta biaya operasional, mitra masih bisa mengantongi laba bersih sekitar 45%. Jika target tersebut bisa tercapai, Erny mengklaim,  mitra bisa balik modal dalam jangka waktu tiga bulan.

Erny tidak mengutip biaya royalti sekecil apapun dari kemitraan usaha ini. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat seperti tepung dan bumbu. Hal itu dilakukan guna menjaga standar kualitas rasa di tiap mitra usaha.

Erny menargetkan, hingga akhir tahun ini bisa menggaet 10 mitra usaha baru di sekitar Sulawesi. Ia juga mulai gencar memperbanyak mitra di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×