kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menggoreng untung dari usaha pisang molen cinta


Minggu, 09 Maret 2014 / 17:58 WIB
Menggoreng untung dari usaha pisang molen cinta
ILUSTRASI. Bagi para penyuka makanan pedas, Mac n Cheese Spicy bisa jadi pilihan untuk Anda konsumsi di siang hari ini. (dok/madhu's everyday Indian)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

Tawaran kemitraan olahan pisang belum juga surut. Pasalnya, bisnis kudapan pisang ini sudah begitu akrab dengan lidah masyarakat. Maka dari itu, cukup mudah ditemui gerai-gerai yang  berjualan kudapan pisang ini di pinggir-pinggir jalan maupun di dalam mal.

Namun, itu pula yang membuat persaingan olahan pisang ini semakin ketat. Agar  mampu bersaing, pengusaha kuliner harus pandai melakukan inovasi. Contohnya Suratman yang membuka bisnis pisang molen dengan brand Molen Cinta.

Molen Cinta didirikan Suratmin tahun 2010 di Binjai, Sumatera Utara. Berbeda dengan pisang molen lainnya, pisang molen cinta olahannya memiliki beberapa varian rasa. Diantaranya, coklat, jagung, kacang hijau, nanas, tape ketan, ketan durian dan pisang molen tulen yang menggunakan pisang lilit.

Satu kotak pisang molen original di banderol dengan harga Rp 7.000. Sementara untuk pisang molen aneka rasa di banderol seharga Rp 10.000 per kotak. "Satu kotak berisi lima hingga 10 pisang," ujar Suratman.

Untuk mengembangkan bisnisnya, Suratman membuka peluang kemitraan di tahun 2011. Terhitung hingga saat ini, ia sudah memiliki 15 gerai. Rinciannya, 10 gerai milik pusat dan lima lainnya milik mitra.

Tertarik menjadi mitra Molen Cinta? Suratmin menawarkan paket investasi senilai Rp 6 juta. Dengan investasi itu, mitra berhak mendapatkan booth dengan desain molen cinta, kompor gas dan tabung gas 3 kilogram (kg), peralatan lengkap memasak, pelatihan dan kaos untuk karyawan.

Mengacu pada gerai milik Suratmin, rata-rata setiap gerai bisa menjual sekitar 25  hingga 30 kotak pisang molen dalam sehari. Dengan asumsi itu, mitra di perkirakan bisa meraup omzet sekitar Rp 7,5 juta per bulan.

Setelah di kurangi biaya sewa tempat per bulan, membeli bahan baku dan biaya transportasi, mitra bisa meraup laba bersih sekitar 30%. Artinya mitra bisa kembalikan modal dalam jangka waktu tiga bulan.

Ia tidak mengutip biaya royalti sepeser pun untuk kerjasama kemitraan ini. Namun, pihak pusat mewajibkan mitra untuk membeli bahan baku seperti pisang dan tepung dari pusat.

Meskipun usaha Suratmin sudah berkembang hingga memiliki 10 tempat, ia masih tetap membutuhkan pinjaman modal usaha dari pihak perbankan, maupun Dinas Koperasi dan UKM. Ia bilang membutuhkan modal berkisar Rp 100 juta untuk pengembangan usaha.

“Jika ada modal sebesar itu, saya akan menambah tempat dagangan lagi serta akan menambah tenaga kerja,” jelas Suratmin.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×