kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengundang laba dengan undangan keramik


Jumat, 19 Agustus 2011 / 15:09 WIB
Mengundang laba dengan undangan keramik
Please Don't Meet Him,?salah satu drama Korea terbaru yang akan tayang November 2020.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Ragil Nugroho

******************Peluang Menarik Undangan Keramik



Bisnis undangan memang tak ada matinya, terus tumbuh dan pembuatnya semakin kreatif. Produsen undangan bahkan berusaha mencari bahan undangan unik selain kertas yang dianggap sudah biasa.

Salah satu bahan undangan yang dianggap unik yakni dengan menggunakan media keramik, berupa piring dan gelas keramik. Salah satu produsen undangan yang menyulap media keramik menjadi undangan itu adalah Ninung Nurhayati, pemilik CV Pernik Indah Sukses di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berkat tangan terampil Ninung, keramik dari tanah liat itu bisa menjadi undangan cantik. "Pasarnya seluruh Indonesia," terang Ninung.

Ninung sendiri sering menerima pesanan undangan untuk pernikamah, khitanan, hingga undangan resmi perusahaan dari bahan keramik ini. "Fungsi undangan bisa menyesuaikan, baik untuk pesta maupun untuk acara resmi," jelasnya.

Kini Ninung sudah memiliki bengkel khusus mengerjakan undangan itu. Maklum, Ninung sudah 10 tahun lebih berprofesi sebagai pembuat undangan, termasuk membuat undangan dari kertas.

Memang Ninung tidak sendirian membuat undangan keramik ini. Ia bekerjasama dengan para perajin keramik di Kasongan, Bantul, DIY.

Ninung juga tak keberatan menjelaskan proses pembuatan undangan keramik ini. Pertama tentu menyiapkan media berupa piring dan gelas yang dibuat khusus oleh perajin Kasongan. Selanjutnya, Ninung tinggal memberi warna dan menuliskan isi undangan. "Dua modal keramik itu, yakni piring dan gelas menjadi unggulan produk kami," ujar
Ninung.

Untuk undangan piring keramik berdiameter 10 centimeter (cm), Ninung menjualnya Rp 10.500 per buah. Sedangkan undangan gelas keramik berdiameter 6 cm dan tinggi 10 cm dijual lebih murah, Rp 9.500 per buah.

Namun, ada juga pilihan lain berupa undangan keramik yang berisi paket berupa gelas dan piring keramik. "Satu paket itu kami jual Rp 19.000," ujar Ninung.

Namun begitu, Ninung juga memiliki format undangan keramik eksklusif yang juga berbahan piring dan gelas keramik. Bedanya, undangan ini dibubuhi motif batik yang dijual mulai seharga Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per item. "Harga ini masih terjangkau mengingat proses pembuatan yang menggunakan tenaga manusia," jelas Ninung.

Karena menarik dan unik, CV Pernik Indah bisa menjual hingga 2.000 item undangan piring dan gelas keramik per bulan. Dalam sebulan Ninung setidaknya mampu mendulang omzet minimal Rp 25 juta. Dari total omzet tersebut, Ninung mengutip laba sebanyak 25% atau sekitar Rp 6,25 juta per bulan.

Ninung tetap memasarkan produknya lewat gerai miliknya di Yogyakarta. Namun sejak tahun lalu, dia memperluas pasar dengan cara online.

Nah, kalau membaca testimoni pelanggan di situs milik Ninung itu menyatakan, undangan berbahan keramik memiliki keunggulan ketimbang undangan berbahan kertas.

Undangan keramik itu memiliki kesan kenangan yang kuat. Itu karena undangan keramik itu lebih awet dan bisa dipajang di etalase ruang tamu.

Selain undangan berbahan keramik, CV Pernik Indah juga menjual undangan dari bahan karton, kertas, dan bambu yang harganya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan undangan berbahan keramik.

Namun Ninung sekarang lebih fokus memproduksi undangan berbahan keramik. Maklum, selain peminatnya banyak, dari sisi keuntungan juga relatif lebih gemuk. "Pesanan undangan keramik ini naik 10% per tahun," ungkap Ninung.

Selain Ninung, ada juga Adnan Azhar yang juga memproduksi undangan berbahan keramik. Adnan menceritakan, ia memproduksi undangan keramik karena ada permintaan dari konsumen. "Kalau hanya mengandalkan bahan karton dan kayu, konsumen sudah banyak yang bosan," terang Adnan.

Melalui toko Gaharu di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Adnan memproduksi undangan piring keramik yang berdiameter 10 cm. Setiap undangan piring keramik itu, Adnan menjualnya seharga Rp 15.000 per item.

Saban bulan, Adnan bisa menjual hingga 500 buah undangan piring keramik. Seperti Ninung, untuk membuat keramik, ia mengandalkan tangan terampil perajin keramik di Cikupa, Tangerang.

Senada dengan Ninung, Adnan optimistis dengan pesanan undangan keramik yang makin menanjak dari hari ke hari. Bahkan Adnan juga berencana membuat undangan keramik warna merah serta menambah desain dengan nuansa khas Tionghoa. "Pelanggan saya kebanyakan warga Tionghoa di Jakarta ini," tambah Adnan. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×