kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengunyah renyahnya laba usaha crepes


Jumat, 03 September 2010 / 10:18 WIB
Mengunyah renyahnya laba usaha crepes


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi

Setelah sukses memasarkan waralaba YoghurMark, kini pasangan suami istri Hendy dan Alice Angelica gencar mempromosikan waralaba Orange Crepes. Dimulai sejak 2007, usaha ini diklaim mempunyai kelebihan dari segi rasa maupun harga.

Orange Crepes menyediakan sekitar 30 rasa crepes. Di antaranya, smoked beef, chili dog, cheese, peanut chocolate, strawberry, tuna, banana, ice cream dan masih banyak lagi.

"Pembeli juga bisa memadukan rasa sendiri. Satu crepes bisa sampai tiga rasa," kata Alice. Dengan beragamnya rasa, dia berani menggendong semboyan Crispy, Tasty and Delicious.

Selain rasa, harga juga bisa bersaing. Alice menawarkan crepes dengan harga terjangkau kantong pelajar dan mahasiswa, yakni berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per potong. "Harga Rp 10.000 sudah dapat crepes isi daging, sedangkan di tempat lain cuma isi keju," katanya.

Dengan beberapa kelebihan itu, omzet yang bisa diraup setiap gerai Orange Crepes mencapai Rp 15 juta setiap bulannya. Kini, Orange Crepes punya delapan mitra yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Medan. "Saat ini juga ada beberapa calon mitra yang mau bergabung," katanya.


Dua pilihan investasi
Namun, Alice tidak bisa menjanjikan omzet setiap gerai Orange Crepes bakal sama. Karena, omzet sangat tergantung dari pemilihan lokasi dan musim. Hanya, dia memperhitungkan rata-rata omzet per hari bisa mencapai Rp 400.000-Rp 500.000.

Untuk yang berminat menjadi mitranya, Orange Crepes menawarkan dua pilihan investasi. Pertama, Paket Mini Counter yang disediakan bagi yang ingin menjajakannya dengan menggunakan booth atau mini counter. Paket ini dibanderol dengan nilai investasi Rp 15 juta. Kedua, Paket Outlet Besar dengan nilai investasi Rp 30 juta. Paket ini cocok bagi yang ingin berjualan crepes di mal besar dan foodcourt.

Nilai investasi kedua paket tersebut sudah termasuk biaya francise fee sebesar Rp 5 juta untuk tiga tahun. Setelah masa kerja sama berakhir, mitra bisa memperpanjangnya setiap tahun.

Dalam hitungan Alice, dengan rata-rata penjualan 40 potong crepes seharga Rp 6.000 per hari, mitra bisa balik modal sedalam waktu sekitar tujuh bulan. Itu belum menghitung pemasukan dari menjual minuman jus buah atau minuman lain di gerai Orange Crepes. "Kami hanya memasok adonan crepes. Minuman kami bebaskan," imbuhnya.

Manajemen Orange Crepes juga membebaskan mitranya membeli bahan baku tambahan pada isi crepes, seperti keju, sayuran, selai dan lainnya. Jadi, mitra bisa menghitung kebutuhan gerainya sendiri dan menekan biaya.

Billy, yang sudah 1,5 tahun menjadi mitra Orange Crepes, mengatakan bahwa usaha berjualan crepes yang dia jalankannya terus berkembang. Buktinya, gerainya kini telah bertambah dari satu menjadi empat gerai. "Dua gerai baru buka sebulan yang lalu," katanya.

Kini, setiap gerainya rata-rata membukukan penjualan Rp 800.000-Rp 1 juta per hari. Keempat gerainya menyasar dua segmen berbeda. Dua gerai ditempatkan di dekat sekolah dan kampus, sedangkan dua gerai lagi ditempatkan di mal. "Karena segmennya berbeda, harga jualnya juga saya bedakan," ujar Billy.

Orange Crepes
Jl. Angke Raya III No. 33, Jakarta Barat
Telp. 021–98866807
HP. 08170161744

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×