Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Belakangan ini, menyantap kudapan siap saji sedang menjadi tren. Peluang itu juga yang ditangkap Muhammad Wahyu Vidianto dengan membuat camilan berat bernama Royal Sandwich.
Makanan kreasinya memiliki banyak varian isi. Beberapa di antaranya adalah sandwich isi cokelat, chicken black paper, rendang, sweet chees, dan stroberi. Pria yang akrab disapa Vidi ini mulai merintis usahanya sejak Mei 2011.
“Awalnya saya hanya melayani pesanan untuk konsumen saja, tapi lama-lama ada yang meminta menjadi reseller,” jelasnya pada KONTAN.
Emat setelah mendirikan usaha, ia pun resmi menawarkan peluang menjadi reseller Royal Sandwich. Hingga saat ini sudah ada sekitar 200 reseller yang bergabung.
Royal Sandwich menargetkan ibu rumah tangga sebagai konsumen utamanya. Pasalnya, makanan ini cocok untuk para ibu rumah tangga menyiapkan sarapan atau bekal untuk anak dan suaminya.
Dalam kerjasama reseller ini, Royal Sandwich mematok pemesanan minimal Rp 500.000. Dengan biaya tersebut, reseller mendapat pasokan 25 bungkus Royal Sandwich aneka rasa. "Jadi khusus untuk para reseller, saya menjual seharga Rp 20.000 per bungkus," ujarnya.
Menurutnya, reseller bisa menjual produknya di kisaran harga Rp 29.000 hingga Rp 30.000 per bungkus. Bila penjualan bagus, rata-rata reseller kembali memesan sandwich setiap satu hingga dua hari sekali.
Dengan demikian, reseller bisa mengantongi omzet minimal Rp 8,7 juta dalam sebulan. Setelah dikurangi biaya operasional dan lainnya, reseller masih bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 2,7 juta per bulan.
Vidi mengklaim, produk sandwich-nya tidak menggunakan bahan kimia dan bahan pengawet, sehingga aman dikonsumsi. Asal tahu saja, Royal Sandwich ini dikemas dalam kondisi beku sehingga roti isi ini dapat bertahan sekitar sembilan hari sejak diproduksi.
Tiap satu bungkusnya berisi 10 roti sandwich. Untuk mempromosikan produknya, Vidi banyak menggunakan jaringan media digital, seperti Twitter, Facebook, website, dan lainnya. Hingga kini, Vidi masih terus membuat varian baru rasa sandwich agar konsumennya tidak cepat bosan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News