Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri
Gerai yang menjajakan ayam goreng tepung sudah tidak terhitung lagi. Meskipun persaingan di bisnis ini sudah tergolong ketat, toh masih banyak juga pengusaha yang mencoba peruntungan dengan menjual ayam goreng tepung.
Salah satu pemain baru di bisnis ini adalah Herry, pemilik Hero Fried Chicken di Sidoarjo, Jawa Timur. Herry menjajal bisnis olahan ayam ini sejak 2012.
Namun, baru tahun ini ia membuka peluang kemitraan usaha. Kata dia, sekarang sudah ada tiga gerai Hero Fried Chicken di Jawa Timur. “Saya sendiri punya satu gerai dan sisanya punya mitra,” ujarnya.
Ia hanya menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi sebesar Rp 35 juta. Dengan menyetor uang sebesar itu, mitra akan mendapatkan gerobak, perlengkapan masak seperti deep fryer dan tabung gas, bahan baku serta pelatihan karyawan.
“Saya menyarankan mitra untuk membuka gerai di food court, tapi tidak di mal sehingga biaya sewa tidak mahal, jadi bisa di kampus atau sekolahan,” kata dia.
Dari bisnis ini, ia menjanjikan mitra bisa mengantongi omzet mulai Rp 500.000 – Rp 700.000 per hari. Dengan begitu, mitra bisa meraup omzet hingga Rp 21 juta saban bulan. Adapun laba bersihnya sekitar 30% dari omzet.
Bila target itu tercapai, mitra usaha bisa balik modal dalam waktu tujuh bulan. Herry bahkan menjamin mitra bisa mencapai titik impas dalam tiga bulan atau biaya investasi dikembalikan.
Hero Fried Chicken menjual satu porsi ayam plus nasi seharga Rp 7.000 sampai Rp 9.000. Sementara harga ayam krispi tanpa nasi dipatok mulai Rp 4.000 – Rp 5.000 per potong.
Herry mengklaim, ayam goreng yang dijual Hero Fried Chicken benar-benar gurih. Kalau di gerai lain, ayam goreng sudah distok sebelum dipesan, berbeda dengan Hero Fried Chicken. “Kalau ada yang pesan baru kami akan goreng, sehingga benar-benar krispi dan tidak lembek ketika dikonsumsi,” ucap dia.
Herry tidak mewajibkan mitra membeli bahan baku ayam dari pihak pusat. Namun demi menjaga standar rasa, bahan tepung dan bumbu tetap wajib dibeli dari pusat.
Menurut Herry, separuh omzet digunakan untuk membeli keseluruhan bahan baku. “Saya olah sendiri tepung dan bumbunya sehingga rasa ayam goreng beda dari tempat lain,” tambahnya.
Ia menargetkan Hero Fried Chicken bakal menambah setidaknya lima gerai sepanjang Tahun Kuda Kayu ini. Herry berharap bisa membuka gerai baru di luar Jawa Timur, khususnya wilayah Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News