kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menuai laba dari mendidik anak berwirausaha


Senin, 21 Maret 2011 / 15:41 WIB
Menuai laba dari mendidik anak berwirausaha
ILUSTRASI. Empat bank di Indonesia berada dalam pengawasan intensif. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Semangat wirausaha perlu ditumbuhkan semenjak kanak-kanak. Dengan semangat ini, anak akan belajar mandiri tanpa bergantung kepada orang lain. "Idealnya ditanamkan sedini mungkin," kata Ippho Santosa, pendiri TK Khalifah di Batam.

Semangat kewirausahaan inilah yang ditawarkan TK Khalifah. Berdiri tahun 2007, Ippho mencoba menyatukan pendidikan entrepreneur dengan konsep islami. Ippho memang sudah tidak asing dengan dunia pendidikan. Di Batam, dia terkenal sebagai pakar otak kanan.

Menurut Ippho, sistem pendidikan yang dipakai di TK Khalifah berdasarkan ajaran tauhid. Pembekalan entrepreneur juga diberikan kepada anak-anak sehingga sedini mungkin agar anak-anak punya bisa hidup mandiri dan memiliki cita-cita menjadi pengusaha kelak.


Punya 40 mitra

Untuk mengembangkan usaha, pada tahun 2008 lalu, Ippho menawarkan waralaba TK Khalifah kepada masyarakat luas. Respon yang didapat sangat bagus.

Sampai kini sudah ada 40 mitra yang bergabung dengan TK Khalifah. Mitra TK Khalifah tersebar di Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bekasi, Yogyakarta, Solo, Makassar, Samarinda, Balikpapan, dan Lombok.

Untuk memiliki usaha ini, Ippho mematok biaya investasi sebesar Rp 135 juta. Dari total dana itu, sebanyak Rp 39 juta untuk francise fee. Sebagian dana yang lain dipakai untuk pelatihan, kurikulum, dan marketing.

Selain biaya investasi, mitra wajib membayar biaya royalti sebesar 13% dari omzet. "Mitra hanya membayarkan royalty fee sekali dalam setahun dari uang pangkal yang dibayarkan, bukan dari uang bulanan," katanya.

Calon mitra juga harus menyediakan bangunan ruang kelas minimal 140 m². Sebab TK Khalifah memiliki tiga kelas, yaitu play group, TK A dan TK B. Luas bangunan dan kelas menyesuaikan dengan jumlah murid.

Pendapatan mitra nantinya datang dari biaya yang harus dibayar orang tua murid. Untuk belajar di TK Khalifah, tiap orang tua murid wajib membayar uang pangkal Rp 3 juta - Rp 4 juta. Selain itu juga ada biaya bulanan atau SPP rata-rata Rp 250.000 sampai Rp 350.000 per murid.

Dari biaya-biaya tersebut, mitra diperkirakan akan mendapat keuntungan sekitar Rp 15 juta per bulan. Jika ditambah uang pangkal, maka pendapatan mitra akan mencapai Rp 200 juta per tahun.

Pendapatan yang didapat selain untuk biaya operasional juga untuk menggaji guru yang harus disediakan sendiri oleh mitra. Namun, guru-guru yang akan mengajar di TK Khalifah sebelumnya akan mendapat pelatihan terlebih dahulu. "Guru tidak harus pintar, tapi sistemnya harus pintar," kata Ippho. Tiap satu guru idealnya mengajar maksimal 18 murid.

Muhammad Rofiq sudah menjadi mitra TK Khalifah sejak 2010. Ia saat ini telah memiliki lima TK yang tersebar di Palembang. Dari lima TK, Rofiq mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 25 juta sebulan. "Rata-rata per TK saya bisa mendapatkan laba Rp 5 juta," katanya.

Rofiq tertarik dengan usaha ini karena melihat banyaknya anak kecil saat ini. Selain itu pendidikan entrepreneur yang diberikan juga berbeda dengan TK lain.

TK Khalifah
Kompleks Seruni No. A8, Batam Centre
Telp: 07114391497, 08127049090

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×