Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
Di daerah Depok saat ini menjamur kios-kios pembuatan stempel. Selain di Jalan Arif Rahman Hakim, kios pembuatan stempel juga banyak ditemukan di pinggir-pinggir ruas jalan lain di Kota Depok, Jawa Barat.
"Di Jalan Raya Margonda Raya saja banyak yang jual, walaupun itu bukan sentra. Kiosnya mudah dilihat," kata Muhammad Azzat, salah satu pemilik kios stempel di Jalan Arif Rahman Hakim.
Akibat makin ketatnya persaingan, banyak pelanggan sentra ini beralih ke tempat lain. Untuk meningkatkan omzet, mereka pun harus memutar otak agar usahanya terus berjalan. Bagi mereka, kini tidak cukup hanya mengandalkan jasa pembuatan stempel. "Sebenarnya untuk pelanggan masih ada, cuma agak berkurang saja," terangnya.
Azzat mengaku, pernah dalam beberapa hari tidak mendapatkan pesanan karena hanya mengandalkan stempel. Omzetnya pun menurun. Untungnya, ada beberapa pelanggan setia yang tetap memesan stempel ke kiosnya. "Selain itu ya mengandalkan limpahan dari kios lain jika dia sedang banjir pesanan," ujar Azzat.
Agar hal itu tidak terulang kembali, Azzat kini gencar menyediakan jasa lain, seperti pembuatan plakat dan piagam. Desain tetap ditentukan oleh konsumen. Ia menjamin, sesulit apapun pesanan, tetap akan dia kerjakan.
Azzat juga menerima pesanan membuat plat kendaraan, mobil maupun motor. Pembuatan plat ini menggunakan bahan akrilik. Jasa di luar stempel ini dibanderol seharga Rp 200.000 - Rp 250.000 per pesanan.
Niki Saputra, pemilik kios stempel lainnya melakukan hal serupa. Niki bilang, jika hanya mengandalkan pembuatan stempel, usahanya dipastikan sudah lama tutup. Soalnya, pesaingnya bukan hanya di sentra ini melainkan di daerah lainnya di kota Depok.
Dengan makin banyaknya pilihan, konsumen kini lebih memilih memesan stempel di daerah yang dekat dengan kantor atau tempat tinggalnya. "Di Jalan Margonda, kan pasti lebih dekat dengan kantor-kantor mereka," katanya
Selain stempel, Niki juga menyediakan jasa pembuatan plakat, papan nama, nomor rumah, piagam, dan plat kendaraan. Bahkan, belakangan ia juga menerima jasa pembuatan banner.
Niki juga melayani layanan antar ke alamat konsumen. Namun, untuk layanan ini, pemesan dikenakan biaya tambahan. "Biayanya disesuaikan seberapa jauh tempat tinggalnya," kata Niki.
Menurut Niki, hampir semua pemilik kios stempel di sentra ini melakukan hal yang sama untuk meningkatkan omzet. Namun, semua layanan di luar stempel itu umumnya masih terkait dengan percetakan.
Supaya omzet yang didapat lumayan besar, mereka juga membuka kios sejak pukul 08.00 WIB. Operasional kios berlangsung sampai pukul 17.00 WIB. Kios tidak bisa buka sampai malam karena lapak dipakai untuk tenda-tenda pedagang makanan.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News