Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi
Wanita karier sekarang tidak perlu khawatir lagi tidak bisa menyusui bayinya. Adanya usaha antar jemput air susu ibu (ASI), mereka bisa tetap bekerja tanpa harus meninggalkan kewajibannya. Peluang usaha ini sangat menarik karena hanya bermodalkan sepeda motor, ice box, dan kepercayaan.
kesibukan yang harus dijalani wanita karier di kota besar seperti Jakarta membuat para ibu ini kehabisan waktu untuk bisa menyusui bayinya. Kesempatan ini pula yang membuka peluang bisnis antarjemput air susu ibu (ASI).
Seperti yang dijalani Arga Nirwana melalui Arga Nirwana Express (ANEX). Sejak pertengahan tahun lalu, Arga mulai menjalani usaha antarjemput ASI ini setelah sebelumnya bermain di jasa kurir dan kargo. “Sekarang lebih banyak melayani ASI,” kata Kepala Personalia ANEX, Agus Kurniawan.
Dalam sehari ANEX rata-rata melayani 20 pengiriman ASI. “Selama 20 hari kerja kami sanggup melayani 300-an pengiriman,” kata Fikri Nauval, Direktur ANEX. Sekali antar, ANEX pasang tarif Rp 30.000 sehingga omzet perbulan mencapai
Rp 9 juta hanya dari bisnis antarjemput ASI.
ANEX melayani pengiriman ASI seantero Jabodetabek. Segmen pasar mereka jelas para ibu kantoran yang memiliki balita. Daya tahan ASI yang singkat membuat maksimal pengiriman 2 jam sampai ke tempat tujuan. Agar kualitas ASI tidak berkurang, maka pengiriman dilakukan dengan sepeda motor plus kotak pendingin.
ANEX saat ini sudah mempekerjakan 45 kurir yang siap menjemput dan mengantar ASI. Mereka melayani sekitar 30 pelanggan yang membutuhkan layanan selama 4-6 bulan. Agus mengatakan, perusahaannya juga membantu ibu-ibu yang bermasalah untuk mendapat pendonor ASI.
Hendarmawan dan Sutikno juga menekuni bisnis antarjemput ASI. Hendarman terjun ke usaha ini sejak lima bulan lalu. Sedangkan Sutikno baru menjalaninya sejak dua bulan lalu. Mereka mengetahui kurir ASI sangat dibutuhkan oleh seorang ibu yang berkerja.
Hendarmawan merekrut 2 pegawai sebagai kurir antar jemput ASI. Mereka melayani konsumen di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Dua pegawainya itu dia berikan cooler box kedap air untuk ditaruh di atas motor. Di dalam cooler box diletakkan ice gel yang memiliki daya beku sekitar 4 sampai 8 jam tergantung kondisi cuaca.
Jika ANEX memiliki tarif tunggal, Hendarman dan Sutikno mematok tarif tergantung jarak tempuh antarjemput. Hendarman yang berkantor di Lebak Bulus, Jakarta Selatan akan menarik tarif Rp 55.000 untuk mengantarkan ASI ke Jatiasih, Bekasi. Sedangkan dari Depok ke Lebak Bulus Rp 40.000. Paling mahal Rp 60.000 dari Bekasi ke Senen.
Sedangkan Sutikno, fokus melayani konsumen kawasan Sudirman dan Kuningan, Jakarta. Untuk pengiriman ASI dari Sudirman ke Kebon Jeruk dia menarik tarif Rp 20.000, sedangkan dari Sudirman ke Daan Mogot Rp 30.000. Mereka juga bisa melayani beberapa konsumen sekali antar jika jaraknya berdekatan.
Dalam sepekan, Hendarmawan bisa bolak-balik antar ASI sekitar delapan kali. Dengan pelanggan tetap sebanyak 10 orang dan pelanggan tidak tetap yang mencapai 8 orang. Dengan jumlah pelanggan itu dia bisa mengantongi omzet Rp 3 juta per bulan. Sutikno sendiri saat ini telah memiliki 10 pelanggan.
Hendarman juga melayani antarjemput pendonor ASI. “Saya jemput ASI dari pendonor kemudian membawa ke ibu yang membutuhkan,” katanya. Ia mengaku jumlah pelanggannya terus mengalami kenaikan dari bulan ke bulan. "Saya batasi maksimal pengantaran setengah jam supaya susu tetap segar," kata Sutikno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News