kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merintis laba dari bimbingan belajar masuk STAN


Selasa, 18 Oktober 2011 / 12:47 WIB
Merintis laba dari bimbingan belajar masuk STAN
ILUSTRASI. Dua planet terbesar di tata surya kita yakni Yupiter dan Saturnus akan terlihat sangat dekat.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Pendidikan merupakan modal penting untuk meraih masa depan. Tingginya tingkat persaingan para pencari kerja membuat orang tua benar-benar memilih pendidikan yang baik demi kepastian masa depan buah hati.

Salah satu perguruan tinggi yang memiliki konsep pekerjaan jelas adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pasalnya, lulusan sekolah tersebut sudah mendapat jaminan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian Keuangan.

Karena kejelasan masa depan inilah, STAN menjadi buruan banyak calon mahasiswa. Alhasil, peluang untuk diterima di sekolah ini bisa makin kecil lantaran banyaknya peminat.

Kondisi ini menjadi peluang bagus bagi PT Enormous College (PT ENS). Perusahaan yang bergerak pada jasa bimbingan belajar (bimbel) khusus masuk STAN ini menawarkan konsep bimbel yang sudah disesuaikan dengan standar ujian masuk STAN. ENS ini didirikan oleh tiga alumnus STAN, yakni Wahyu Iskandaria, Alma Murtadi, dan Ilham Akbar pada 2009.

Sebagai bimbel untuk masuk STAN, ENS memiliki konsep khusus yang mengarahkan proses belajar siswa pada Ujian Saringan Masuk STAN. "Bimbel kami ini terdiri dari staf pengajar alumni STAN yang sudah pasti memahami seluk-beluk STAN," ujar Ilham Akbar. Kini, ENS telah membuka tiga cabang di Jakarta, Bandung, dan Makassar.

Untuk menampung lebih banyak minat calon mahasiswa STAN, mereka pun menawarkan waralaba ENS sejak September lalu. Untuk bisa bergabung, calon mitra cukup menyediakan investasi awal sebesar Rp 70 juta.

Dari nilai itu, uang sebesar Rp 50 juta menjadi franchise fee. Sisanya, digunakan untuk dana operasional yang terdiri dari biaya pelatihan tenaga kerja, promosi, administrasi, perlengkapan kantor, dan gaji empat orang pengajar serta seorang manajer.

Kerja sama ini berlaku selama lima tahun. Mitra pun bisa memperpanjang kerja sama. Selain itu, tiap tahun ENS akan mengutip royalty fee sebesar 10%.

ENS menawarkan tiga program kursus. Yakni, Program Ekstra Intensif Dini (EID) dengan 16 pertemuan, Program Ekstra Pemantapan (EIP) selama 24 pertemuan dan Program Jaminan Kembali (JBK) yang berlangsung selama 48 kali pertemuan.

Ketiga program ini berlangsung selama setahun penuh. Biaya kursus program EID Rp 494.000, untuk EIP Rp 647.000 dan JBK sebesar Rp 9,64 juta. Khusus program JBK, ada pengembalian sebesar Rp 4 juta, jika siswa yang mengikuti program ini gagal masuk STAN.

Dengan perkiraan jumlah siswa mencapai 78 orang untuk semua program, ENS menghitung, mitra bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 209,39 juta setahun. Alhasil, mitra pun hanya butuh waktu sekitar satu tahun saja untuk bisa mengembalikan modalnya.

Menurut Levita Supit, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), prospek bisnis bimbel khusus STAN ini cukup baik karena masyarakat masih menganggap sekolah kedinasan lebih aman dan memiliki prospek yang jelas.

Permasalahannya hanya pada penentuan lokasi. Oleh karena itu, lokasi yang dekat dengan pusat keramaian menjadi syarat mutlak. "Lokasi yang strategis mempermudah akses siswa dan mudah terlihat oleh masyarakat luas," ujarnya.


Bimbel ENS STAN
Jl. Pisok Raya 9,
Sektor V Bintaro Jaya
Tangerang
Telp. (021) 7358535

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×