Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi
Meski telah sukses dengan omzet miliaran rupiah, Muhamad Nasir Junaid tak mau berpangku tangan. Ia ingin terus mengembangkan usahanya, baik menambah jumlah kapal yang memiliki kapasitas besar, jenis ikan yang dijual ke mancanegara, maupun negara yang menjadi tujuan ekspor.
Usaha perikanannya sudah menggurita, toh, Muhammad Nasir Junaid tak lantas berpuas diri. Ia masih punya cita-cita untuk terus memperbesar bisnisnya itu.
Namun, Nasir terlebih dulu berkonsentrasi menggarap pasar Kalimantan Timur. Untuk itu, dia berniat membeli kapal dengan tonase yang lebih besar lagi. Selain itu, Nasir juga ingin menambah kapasitas tempat penyimpanan ikan beku dan kapasitas pabrik esnya.
Tentu saja, kapal-kapal tersebut nantinya akan menyediakan lapangan kerja bagi putra asli Berau. Saat ini, usaha perikanan Nasir sudah menyerap 120 orang dalam bidang penangkapan dan 150 lagi dalam bentuk kemitraan pemasaran.
Menurut Nasir, kondisi perairan Berau yang banyak ikannya sangat potensial untuk mendukung pengembangan usaha penangkapan ikan miliknya. Namun, ia menambahkan, syarat terpenting untuk menjamin ketersediaan ikan di laut Kalimantan Timur itu adalah, cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Nasir tidak akan pernah menggunakan pukat harimau, walaupun dengan omzet yang saban bulan mencapai Rp 1 miliar dia mampu membelinya. Atau, melalui jalan pintas, dengan menggunakan bom dan racun ikan juga dihindari oleh pria ini.
Nasir bilang, penangkapan ikan dengan jaring purse seine sangat efektif dan menguntungkan. Selain itu, masa penangkapan hanya 20 hari menjadi pilihannya untuk membiarkan ikan-ikan itu bertumbuh besar.
Hanya saja, Nasir belum mengekspor hasil tangkapan ikannya. Di pasar ekspor, ia masih fokus pada pengiriman gurita ke Jepang.
Nasir mengungkapkan, pada awalnya, ia tidak menduga gurita akan menjadi komoditas yang berharga. Baru, setelah PT Hwa Indo Bahari mendekati dirinya, Nasir mengetahui kalau penghuni laut dengan delapan kaki ini sangat diburu di pasar ekspor terutama Jepang. Awalnya, "Saya justru menganggap gurita tak punya nilai jual," ujarnya.
Lantaran keberhasilannya menembus pasar ekspor, Nasir tak menutup kemungkinan untuk mengembangkan pasar ekspor untuk produk perikanan lainnya. Ia juga akan menggarap pasar ekspor dengan tujuan negara-negara selain Jepang.
Oleh karena itu, ia berharap, peran serta pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan industri perikanan di Kalimantan Timur. "Saya harap pemerintah akan melakukan yang terbaik," ujarnya. Tapi, Nasir tak ingin hanya berpangku tangan dalam mengembangkan usahanya.
Selain itu, kesuksesan yang telah diraih Nasir sekarang, bukan hanya berasal dari keringatnya sendiri saja. Ia juga mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga dan sahabat. Yang paling penting, dirinya selalu meminta petunjuk kepada Tuhan untuk setiap langkah yang akan diambilnya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News