Reporter: Havid Vebri | Editor: Tri Adi
Setelah berkibar di bisnis beras, Nellys Soekidi tak berhenti ekspansi. Setelah mendirikan penggilingan padi di Ngawi, Jawa Timur, ia juga merambah bisnis tempat kebugaran (fitness). Di sela berbisnis, ia juga aktif di beberapa organisasi.
Setelah hampir 19 tahun berjalan, bisnis Nellys Soekidi makin berkibar. Bisnisnya dari berjualan beras kini sudah jauh lebih besar dengan nilai aset mencapai Rp 7 miliar.
Meski sukses, Nellys tidak berpuas diri. Naluri bisnisnya tetap saja memanggilnya. Pada tahun 2008, ia memutuskan melebarkan sayap usaha dengan membangun pabrik penggilingan padi di Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur.
Untuk membangun pabrik berkapasitas 25 ton per hari itu, ia merogoh duit tidak kurang dari Rp 3 miliar. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu termasuk pabrik skala besar di Ngawi. Penggilingan beras itu dilengkapi pula dengan gudang penyimpanan beras.
Sebagai produsen besar, ia tidak mau membeli gabah langsung dari petani. "Kalau beli gabah dari petani saya akan mematikan penggilingan kecil yang ada di daerah itu," kata Nellys.
Untuk menjaga kelangsungan usaha pabrik skala kecil itu, ia menggandeng penggilingan kecil sebagai mitra. Dalam kerja sama itu, ia membeli beras dari pabrik penggilingan padi skala kecil dan menengah di wilayah sekitar Ngawi. "Dari penggilingan kecil tersebut, beras-beras itu kemudian masuk ke gudang beras milik saya," ujar Nellys.
Oleh Nellys, beras tersebut kemudian dipoles dengan menggunakan mesin yang lebih modern. Hasil pengolahan ini menaikkan nilai jual berasnya. "Beras itu yang saya jual ke Jakarta," ujarnya.
Tidak hanya berorientasi laba, pendirian pabrik itu juga bisa semakin mendekatkannya dengan petani. Terlebih penggilingan beras ini juga banyak mempekerjakan petani setempat.
Ke depan, Nellys berencana mengembangkan lagi kapasitas pabrik tersebut. "Pengembangan saya mulai dari sekarang," katanya.
Naluri bisnisnya tidak berhenti sampai di situ. Setelah sukses mendirikan pabrik penggilingan padi, belakangan ia merambah bisnis jasa perawatan dan kebugaran tubuh dengan mendirikan tempat fitness di kawasan Pondok Kopi, Bekasi Barat.
Sampai saat ini, anggota di tempat fitness-nya sudah mencapai 400-500 orang. Di tempat fitness ini, ia juga menjual berbagai macam produk makanan sehat, seperti susu kedelai, beras merah, dan suplemen.
Selain sibuk berbisnis, Nellys juga punya seabrek kesibukan lain. Di sela rutinitas berbisnisnya, ia juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (DPD Perpadi DKI Jakarta.
Ia mengemban jabatan itu sejak tahun 2009 lalu. Selain di Perpadi, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Jakarta.
Dengan jabatannya itu, ia terus berusaha memperbaiki kondisi pasar induk. "Selama ini pedagang pasar induk sering dicap kurang baik, dan kami ingin membuktikan bisa berbuat yang baik," ujarnya.
Dalam rangka itulah, setiap kali ada bencana di daerah, ia rajin menggalang bantuan dari para pedagang. Saat gempa Padang misalnya, pedagang pasar induk berhasil mengumpulkan bantuan empat kontainer beras.
Begitu pun saat Gunung Merapi di Yogyakarta meletus. "Selain bantuan uang dan beras, kami mengirim relawan," ujarnya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News