Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi
Untuk menjadi sehat banyak cara ditempuh. Selain menggunakan obat-obatan herbal dan kimia, banyak juga yang menggunakan teknik tradisional. Karena itu, produk kesehatan seperti papan kesehatan banyak dicari, hingga produsennya kesulitan memenuhi pesanan. Alat kesehatan asal China ini berguna melancarkan aliran darah.
Kesehatan merupakan harta yang paling berharga. Segala cara ditempuh untuk mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat. Karena itu produk-produk yang menjanjikan peningkatan kesehatan, baik berupa obat-obatan herbal maupun kimia banyak diserbu pembeli. Termasuk juga peralatan kesehatan, seperti papan kesehatan.
Papan kesehatan adalah salah satu alat pengobatan dari China yang berguna untuk memperlancar peredaran darah. Alat ini juga dipercaya mampu melangsingkan perut, mencegah stroke, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat serta memelihara sistem kekebalan tubuh. "Pembelinya berasal dari semua kalangan, dari pengusaha sampai ibu rumah tangga," kata Rizki Arief, marketing papan kesehatan Goldenwood.
Ia mengatakan, sebagian besar pembeli papan kesehatan berusia antara 20 sampai 40 tahun. Jika yang berusia muda menggunakan papan kesehatan untuk menjaga kesehatan, untuk usia 40-an ke atas bermanfaat sebagai bentuk terapi.
Rizki mengatakan, Goldenwood terbuat dari kayu jati seberat 3 kg. Harga satu unit papan kesehatan Goldenwood adalah Rp 225.000.
Untuk memudahkan penggunaan, ketinggian papan kesehatan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan bentuk fisik pengguna. Selain bisa diatur ketinggiannya, Goldenwood juga bisa dilipat agar mudah dibawa. Menurut Rizki, pengguna papan kesehatan pada awalnya akan merasa sakit, namun setelah beberapa lama akan terbiasa.
Produk papan kesehatan, menurut Rizki, ada banyak di pasaran. Namun, setiap produk berbeda bahan baku yang digunakan dan berbeda pula harganya. “Harga yang lebih mahal, biasanya mutunya lebih bagus,” Rizki berpromosi. Biasanya harga akan ditentukan kualitas bahan baku.
Saat ini penjualan Goldenwood sudah merambah seluruh Pulau Jawa. “Paling banyak di Jakarta,” ujar Rizki. Sebanyak 120 sampai 160 buah papan kesehatan bisa terjual tiap bulan. Angka penjualan itu bisa lebih besar di waktu-waktu tertentu. Dengan angka penjualan sebesar itu, Rizki bisa mengantongi omzet Rp 27 juta - Rp 36 juta perbulan.
Selain Goldenwood, Saepuddin Abi juga menjajal bisnis papan kesehatan. Saepuddin adalah pemilik Madina Herbal Center di Bandung. Dia memproduksi papan kesehatan untuk pelengkap terapi herbal dan bekam yang dijalankannya.
Selain menjual ke pasien, Saepuddin juga menjual produk papan kesehatan ke klinik-klinik herbal dan masyarakat umum. Tak hanya di Bandung, produk papan kesehatan jualan Saepuddin sudah merambah Makassar dengan harga Rp 150.000 per unit. “Harga Rp 150.000 untuk umum, sedangkan untuk klinik herbal harganya Rp 100.000 untuk dijual lagi," katanya. Papan kesehatan bikinan Saepuddin memiliki berat 1 kg, namun bisa menahan berat badan maksimal 80 kg.
Dalam sebulan, Saepuddin bisa menerima pesanan 200 unit papan kesehatan. Namun, karena keterbatasan kemampuan produksi, Saepuddin hanya bisa memasok 50 unit papan kesehatan tiap bulan.
Keterbatasan produksi dikarenakan Saepuddin tidak hanya memproduksi apan kesehatan. Selain itu, minimnya dana operasional juga membuat produksinya terhambat. "Pemesan membayar kalau barangnya sudah dikirim," katanya.
Banyaknya pembeli yang membayar dalam waktu lama, membuat Saepuddin akan mengubah cara pembayaran dengan meminta uang pembelian dahulu. Dia juga akan menambah pegawai untuk mengurusi penjualan, sehingga 3 orang pekerjanya hanya memproduksi papan kesehatan. "Saya optimistis, sebab banyak orang mulai beralih kepada alat kesehatan tradisional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News