Reporter: Sri Sayekti | Editor: Tri Adi
Usaha klinik kecantikan kini hampir dapat dijumpai di berbagai tempat. Maklum penampilan menarik sudah menjadi kebutuhan di berbagai segmen masyarakat. Simak apa saja persiapan membuka usaha klinik kecantikan.
Bagi banyak orang, baik wanita maupun pria, tampil sehat dan menarik merupakan kebutuhan. Maklumlah, beberapa profesi membutuhkan penampilan sebagai penunjang kesuksesan. Keberadaan mereka yang sadar penampilan ini merupakan celah bisnis bagi klinik kecantikan, yang kini mudah ditemui di berbagai ruko-ruko.
Klinik kecantikan tentu berbeda dengan salon kecantikan. Baik dari segi jasa yang ditawarkan maupun dari izin usaha yang dikantongi. Di antara klinik kecantikan juga ada perbedaan: antara klinik yang dikelola dokter, dengan mereka yang tidak dikelola dokter. Memang, mereka yang tidak memiliki gelar dokter pun, sah saja membuka klinik kecantikan karena berpengalaman di bidangnya.
Berdasar pengalaman para pebisnis klinik kecantikan, dr Rony Octanto, pemilik klinik London Beauty Centre, dan dr Nataliani Mawardi, pemilik klinik NMW, kondisi perekonomian masyarakat yang semakin baik menjadikan prospek usaha klinik kecantikan semakin cerah. "Banyak perempuan dan laki-laki sudah sadar merawat diri," tutur Rony. Itu sebabnya, Rony berpendapat masih ada peluang bagi pemain baru di bisnis ini. "Hanya perlu ekstra kerja keras karena yang skala besar-besar sudah bermunculan," jelas Rony.
Wilayah Indonesia yang luas dan terbagi dari ribuan pulau merupakan pasar yang menjanjikan bagi usaha klinik kecantikan. Tempat itu tidak hanya dibutuhkan di Pulau Jawa, tapi juga di berbagai kota di pulau lain. Ambil contoh London Beauty Centre yang berdiri sejak 4 Juli 1998, kini punya 47 cabang di seluruh kota, termasuk kota di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. "Kami membuka cabang mengikuti kebutuhan pelanggan. Biasanya mereka yang menyarankan kami membuka cabang di tempat tinggal asalnya," tutur Rony.
Produk andalan
Satu kesamaan yang ada dalam kisah sukses berbagai klinik kecantikan adalah produk perawatan andalan. Nyaris setiap klinik kecantikan memiliki produk perawatan andalan yang diracik sendiri oleh tim ahli masing-masing. NMW Skin Care, yang berdiri sejak tahun 2009, mengembangkan bisnis kosmetik dengan pembuatan krim-krim kecantikan kulit dan perawatan tubuh.
Produk perawatan yang diberi merek Rhein itu berhasil mengantongi sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Sertifikat itu merupakan bukti bahwa produksi kosmetik tersebut sudah sesuai aturan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
London Beauty Centre juga meracik sendiri produk perawatan yang ditawarkan ke pelanggannya. Pengembangan bisnis ke produk perawatan ini merupakan tambahan pendapatan yang besar kontribusinya bagi usaha klinik kecantikan.
Selain tidak perlu membeli produk dari perusahaan lain, para pelanggan klinik akan terbiasa memakai produk tersebut sebagai perawatan sehari-hari di rumah. Artinya, kendati si pelanggan tidak melakukan perawatan ke klinik, ia tetap menjadi sumber pendapatan klinik.
Jika Anda berminat, atau memiliki rencana, membuka usaha klinik kecantikan, ada beberapa faktor yang harus Anda persiapkan dengan cermat, agar usaha tumbuh dan berkembang menjadi beberapa cabang. Di bawah ini, beberapa faktor yang perlu Anda persiapkan, sebelum membuka usaha klinik kecantikan.
• Modal
Dalam hitungan Nataliani, kebutuhan modal untuk mendirikan satu cabang klinik kecantikan, saat ini, berkisar Rp 500 juta. Dengan catatan, angka itu tidak termasuk dana yang Anda butuhkan untuk mendapatkan lokasi klinik. Adapun Rony memberi ancar-ancar modal awal sekitar Rp 300 juta, di luar sewa tempat atau lokasi klinik.
Selain untuk membeli peralatan klinik, kebutuhan dana sebesar itu juga diperlukan guna berbelanja perlengkapan pemeriksaan dokter. Modal yang dibutuhkan tinggi karena peralatan yang dibutuhkan klinik, pada dasarnya, sama dengan peralatan yang dibutuhkan rumah sakit. Ambil contoh tempat tidur. Bed yang dibutuhkan bukam tempat tidur biasa, tetapi ranjang untuk pasien, seperti di rumahsakit. "Memilih peralatan klinik harus disesuaikan dengan target segmen yang hendak dituju," ujar Rony.
Oh, iya, hitungan modal awal itu juga termasuk pengurusan perizinan. Apabila, usaha klinik berjalan lancar, biasanya modal awal tersebut akan kembali dalam kurun waktu 3 tahun.
• Perizinan
Usaha klinik kecantikan memerlukan izin dari tingkat paling kecil, yakni izin lingkungan sekitar, yang bisa didapat dari pengurus RT/RW. Di kawasan Jabodetabek, mengantongi izin semacam ini bisa menguras uang hingga Rp 1 juta.
Anda juga perlu mengurus izin gangguan di pemerintah daerah tingkat dua, seperti kotamadya atau kabupaten. Nilai pengurusan izin ini tergantung pada luas area yang digunakan. Angka kisarannya Rp 7 juta.
Lalu, ada lagi izin mengurus limbah di Badan Lingkungan Hidup yang biayanya berkisar Rp 500.000. Berikutnya adalah izin klinik yang diurus ke Unit Pelayanan Terpadu di tiap kabupaten atau walikota. Pengurusan izin klinik kecantikan juga harus disertai dokumen mengenai dokter dan paramedis, beautician, hingga apoteker yang akan terlibat.
Khusus dokter dan apoteker, harus ada izin kelengkapan administrasi dari organisasi profesi. Dokter yang terlibat dalam usaha klinik kecantikan wajib mengantongi sertifikat di bidang kecantikan.
Dalam pengurusan izin, Anda harus melampirkan pula akta badan hukum dari pemilik klinik, sertifikat kepemilikan tanah, jika lokasinya berada di tanah milik sendiri, atau perjanjian kontrak jika lokasinya menyewa kepada pihak lain.
Yang perlu diingat, biaya perizinan berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Proses pengurusan izin memerlukan waktu antara enam bulan hingga delapan bulan. Maklumlah, lokasi pengurusan izin tersebar.
• Sumber daya manusia
Sumber daya manusia (SDM) termasuk kunci penting kesuksesan usaha klinik kecantikan. Layaknya usaha jasa, klinik kecantikan akan sukses atau tidak bergantung pada pelayanan para pekerjanya, mulai dari satpam, penerima pendaftaran tamu, beautician yang melakukan tindakan perawatan, hingga dokter yang harus mendengar keluh kesah pelanggan, sekaligus memberi solusi perawatan yang paling tepat.
Menurut Nataliani, dokter yang akan memimpin klinik merupakan ujung tombak. Sebagai pemilik, Nataliani yang juga berprofesi sebagai dokter memperlakukan dokter yang bekerja di tempatnya sebagai mitra usaha, tanpa keharusan menyetor modal.
Selain mendapat gaji pokok, dokter akan diberikan persentase bonus dan persentase tindakan yang diberikan sebagai bonus setiap tiga bulan sekali. Saat ini, NMW Skin Care milik Nataliani memiliki tiga gerai, yaitu di Jalan Petogogan Jakarta Selatan, Ciputat, Tangerang Selatan, dan Depok.
Dokter yang boleh berpraktik di klinik kecantikan adalah mereka yang sudah memiliki sertifikat training kecantikan yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Jika klinik kecantikan beroperasi selama 12 jam, katakanlah selama jam 09.00 hingga 21.00, dan buka dari hari Senin hingga Sabtu, maka kebutuhan dokter minimal adalah 2 orang. Masing-masing bergantian sif dalam sehari.
Beautician juga harus memiliki sertifikat, seperti yang dikeluarkan oleh Puspita Martha. Biaya pelatihan untuk menjadi beautician sekitar Rp 600.000.
Sedang perawat, tentunya, harus memiliki ijazah perawat. Kebutuhan karyawan untuk satu cabang klinik kecantikan minimal 12 orang. Perinciannya, 2 orang dokter, apoteker, asisten apoteker masing-masing seorang. Selain itu, 4 orang beautician, dan 3 perawat. Anda juga butuh tenaga yang mengurus administrasi.
• Lokasi
Lokasi usaha klinik kecantikan tentu disesuaikan dengan segmen pasar yang dibidik, apakah kelas menengah ke atas atau kelas menengah ke bawah. Lokasi klinik yang strategis juga berarti memiliki area parkir yang luasnya memadai untuk menampung kendaraan klien.
Jika area parkir terbatas, pengunjung klinik bisa terbatas. Jangan lupa, tiap pelanggan yang hendak melakukan perawatan, setidaknya, memerlukan waktu satu jam. Jika hendak membidik segmen menengah ke bawah, ruko di daerah strategis bisa menjadi pilihan lokasi
klinik kecantikan.
Namun jika membidik segmen menengah atas atau kelas atas, memilih ruko adalah kurang tepat. Segmen atas menyukai privasi dalam melakukan perawatan wajah dan badan. Nah, menyewa rumah dengan halaman luas bisa menjadi pilihan bagi klinik kecantikan yang membidik segmen atas. "Sebaiknya dekat dengan pemukiman, dengan akses menuju lokasi yang gampang,"
imbuh Nataliani.
• Peralatan
Peralatan yang hendak dibeli klinik haruslah sesuai dengan segmen pasar yang ditujunya. Karena peralatan ini termasuk investasi, sehingga perlu dipikirkan masak-masak return of investment (ROI). Tidak akan ada habisnya kalau kita selalu menguber setiap peralatan baru yang muncul. Sebaiknya, pilih peralatan yang ekonomis, karena tujuan utama klinik adalah memberi solusi bagi mereka bermasalah dengan kulitnya.
Saat para dokter dan ahli kecantikan sedang mengadakan seminar atau simposium, biasanya para supplier peralatan kecantikan juga memamerkan alat-alat terbarunya. Hal ini memudahkan pelaku usaha klinik kecantikan dalam menambah informasi tentang perkembangan teknologi terkini. "Biasanya pemasok tumplek-blek saat ada simposium," ujar Nataliani.
Karena itu, tak sulit untuk mencari pemasok peralatan perawatan wajah dari pemasok ternama. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengukur keandalan sebuah alat adalah memastikan asalnya. Jika harga kompetitif dan cocok dengan segmen yang dituju barulah alat tersebut layak dibeli. "Kalau alat dari Cina lebih murah, sedang alat dari Korea dan Taiwan sedikit lebih mahal," ujar Rony. Contoh alat yang diperlukan antara lain alat facial yang dilengkapi dengan lampu, berfrekuensi tinggi dan mengandung ozon.
Alat-alat yang perlu dibeli selain peralatan perawatan wajah dan tubuh, yaitu peralatan untuk memproduksi bahan-bahan perawatan berbagai krim.
• Pemasaran
Tiap pelanggan punya alasan mengapa mau mengikuti perawatan di suatu klinik kecantikan. Namun alasan yang paling umum adalah ia merasa cocok dengan produk perawatannya. Ada pula klien yang memilih klinik karena cocok dengan layanan dari staf klinik. Atau, ada yang juga cocok dengan tarif yang dikenakan.
Karena itu, sistem pemasaran dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk klinik kecantikan. Setiap orang yang puas menjalani perawatan dengan sukarela menceritakan kenyamanan pelayanan dan dampak perawatan terhadap wajah atau badannya.
"Referensi dari orang ini paling manjur dibandingkan sistem promosi lain," tutur Nataliani. Namun, tentu Anda tetap harus membuat brosur yang menginformasikan kehadiran klinik Anda, berikut program promosi yang menarik.
• Ragam jasa
Layanan klinik kecantikan yang paling utama adalah jasa perawatan wajah yang bermasalah, seperti jerawat, flek hingga mencerahkan warna kulit wajah. Tentu, sah-sah saja jika sebuah klinik kecantikan menawarkan layanan lain. Ambil contoh London Beuaty Centre yang punya enam 6 layanan utama, seperti facial, facial oksigen, mikrodermabrasi (menghilangkan jerawat, flek dan peremajaan kulit), light therapy untuk jerawat dan flek, peeling dan micropeeling. Semakin lengkap jasa perawatan yang ditawarkan suatu klinik, akan membuat konsumen semakin leluasa dalam memilih jenis perawatan yang diperlukannya. Oh, ya, banyak klinik kecantikan yang kini menawarkan layanannya dalam bentuk paket-paket perawatan, baik untuk wanita maupun pria.
• Tarif jasa
Tarif jasa perawatan tentu saja disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Paket standar perawatan yang dipatok London Beauty Centre dimulai dari harga Rp 200.000, sudah termasuk mendapatkan krim perawatan yang bisa dipakai di rumah. Sedang NMW Skin Care mematok tarif Rp 300.000 untuk perawatan menghilangkan jerawat. Namun di NMW Skin Care, pelanggan boleh memilih memakai obat paten atau obat generik. Dengan catatan, "Kecepatan pemulihannya sedikit berbeda," jelas Nataliani.
Tertarik membuka klinik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News