Peluang berjualan Zara Pizza

Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Tawaran kemitraan piza semakin semarak. Kuliner khas Italia ini memang sudah cukup populer di lidah masyarakat Indonesia. Dulu, bisa dibilang, piza hanya bisa dinikmati di restoran. Namun, sekarang, sudah banyak yang menawarkan bisnis piza jenis kaki lima.

Salah satu pemain baru di bisnis ini adalah Edo. Pria 47 tahun ini merintis usaha Zara Pizza di Bogor sejak awal tahun ini. Ia tertarik terjun ke usaha ini, lantaran cukup akrab dengan panganan ini dan melihat pasarnya cukup besar. Apalagi, ia sempat tinggal cukup lama di Italia. "Dulu saya bekerja sebagai koki kapal pesiar di Italia," tutur Edo.

Meski usahanya baru berjalan sekitar tiga bulan, namun Zara Pizza sudah memiliki lima mitra di Manado, Gorontalo, dan Kendari. Jadi, total ada enam gerai Zara Pizza, termasuk satu gerai milik pusat.

Edo mengemas paket kemitraan Zara Pizza seharga Rp 11 juta. Dengan membayar biaya investasi itu, mitra akan mendapatkan satu set booth aluminium, rak display kaca, oven, kompor tungku, gas tabung 3 kilogram, neon boks, dan bahan baku awal.

Berbeda dengan kemitraan piza lainnya, Zara Pizza tidak hanya menyajikan variasi piza seperti piza daging sapi, daging ayam, dan sosis. Bisnis kuliner Italia ini juga menyajikan menu pasta, seperti spageti dan bolognaise. Menunya dibanderol Rp 9.500-Rp 11.000 per porsi.

Ia memproyeksikan, mitra bisa meraih omzet Rp 300.000 sehari. Artinya, omzet bulanan mencapai Rp 9 juta. Jika, target laba bersih 40% tercapai, mitra sudah bisa balik modal kurang dari enam bulan.

Kata Edo, mitra wajib beli bahan baku dari pusat. Ia sudah menyiapkan piza berukuran 16 cm dan pasta dalam bentuk siap saji. Satu porsi produk dijual seharga Rp 4.750.

Targetnya, tahun ini Zara Pizza bisa menambah 50 gerai baru, terutama di Jabodetabek. Edo memang ingin menguasai pasar di Jabodetabek terlebih dahulu sebelum berekspansi ke kota-kota lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News