kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Peluang bisnis pisang goreng kremes


Minggu, 08 Juli 2012 / 20:19 WIB
ILUSTRASI. Misteri inti bumi, semakin miring dan mendingin lebih cepat di bawah Indonesia


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

BAGI sebagian besar masyarakat Indonesia, pisang goreng sudah menjadi camilan yang akrab di lidah. Tentu camilan renyah ini bisa menjadi usaha yang potensial untuk dikembangkan. Alasan itu pula yang membuat Al Asri Maharanu di Kelapa Gading, Jakarta Timur, membuka bisnis camilan pisang goreng.

Di bawah bendera usaha Lucky Banana, ia menawarkan aneka menu pisang goreng kremes dengan berbagai topping yang menggugah selera. "Kami menawarkan topping dengan delapan rasa," kata Maharanu.

Diantaranya pisang kremes topping coklat keju, coklat, stroberi, keju, blueberry, kacang, dan mayonaise. Harga jual pisang goreng ini berkisar antara Rp 3.500-Rp 6.500 per buah. Untuk mengembangkan usaha yang didirikannya sejak tahun lalu ini, ia pun menawarkan kemitraan bagi calon investor yang berminat. "Kemitraan belum lama saya tawarkan," ujarnya.

Saat ini, sudah satu satu mitra Lucky Banana di Jakarta. Dalam kerjasama kemitraan ini, ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket gerobak senilai Rp 8 juta. Mitra akan mendapat seluruh perlengkapan seperti booth counter full stainless, kompor, dan baha baku awal.

Estimasi omzet untuk pakey ini mencapai Rp 2 juta-Rp 3 juta perbulan. Dengan laba bersih 50%-60%, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu empat sampai lima bulan.

Kedua, paket booth dengan investasi Rp 15 juta. Bedanya dengan yang pertama, paket ini memakai booth kayu berukuran lebih besar. Omzet mitra yang mengambil paket ini diprediksi mencapai Rp 5 juta-Rp 6 juta per bulan. Laba bersihnya masih 50%-60%. "Balik modalnya juga empat sampai lima bulan," ujarnya.

Terakhir, paket campuran dengan investasi Rp 25 juta. Paket ini masih mengusung konsep booth. Namun, disediakan juga pilihan menu minuman, seperti teh Thailand dan green tea. Target omzetnya juga lebih besar, mencapai Rp 10 juta-Rp 15 juta sebulan. Sementara masa balik modalnya tiga sampai empat bulan. Untuk lokasi usaha, disarankan di tempat keramaian seperti mal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×