kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang jual tiket online yang lebih murah ketimbang situs penjualan resmi


Senin, 10 Januari 2011 / 11:09 WIB
Peluang jual tiket online yang lebih murah ketimbang situs penjualan resmi


Reporter: Ragil Nugroho, Gloria Natalia | Editor: Tri Adi

Kemacetan yang makin parah dan keterbatasan waktu mendesak konsumen mencari berbagai kebutuhannya di dunia maya, termasuk tiket pesawat. Penjual tiket pesawat online bisa menawarkan harga lebih murah dan prosedur lebih praktis ketimbang situs penjualan milik maskapai.

Tak hanya memburu baju atau pernak-pernik lainnya, banyak orang melakukan transaksi online untuk membeli tiket pesawat. Maklum, beberapa maskapai telah membuka penjualan lewat internet demi menghemat ongkos penjualan.

Melihat peluang ini, Rizki Akbar pun membuka usaha penjualan tiket online. "Saya ingin mencobanya, karena harga tiket antarmaskapai amat kompetitif dengan jumlah konsumen yang amat besar," ungkapnya.

Maka, mulailah ia membuka website agen travel penyedia layanan penjualan tiket pesawat murah online: www.grahatour.com. Dalam usaha ini, Rizki menjalin kerja sama dengan sebuah biro perjalanan.

Dari agen perjalanan itulah Rizki memperoleh tiket semua maskapai dengan harga murah. "Pembeli di website saya dapat diskon 1% dari harga tiket dibandingkan dengan penjualan di situs oline maskapai resmi," katanya.

Tak hanya menjual tiket dengan harga murah, Rizki juga menawarkan layanan pembelian yang praktis. Pembeli tinggal memesan tiket melalui Yahoo Messenger (YM), telepon, dan pesan singkat (SMS).

Bila pembeli sudah mentransfer uang, tiket segera dikirim melalui e-mail. Pembeli bisa mencetak lembar konfirmasi untuk check-in di bandara. "Proses ini gratis," ujarnya.
Rizki bisa melayani lebih dari 20 pemesanan tiket per hari. Bahkan, pada Desember 2010 lalu, Rizki meraup omzet Rp 10 juta per hari atau Rp 300 juta sebulan.

Lelaki 25 tahun ini melihat banyak orang yang lebih memilih menyimpan waktu dan tenaganya untuk berbelanja via online. "Perhitungan mereka kalau beli di biro, mereka butuh waktu dan uang sebagai ongkos. Pemesanan via online lebih praktis," kata Rizki.

Modal utama di bisnis ini, Rizki berbagi rahasia, adalah membangun kepercayaan pembeli. Sekali tergelincir berbuat salah, maka otomatis matilah bisnis itu.

Seperti Rizki, Aditya Laksana juga menangkap peluang yang sama. Pemilik PT Web Wahana Wisata di Gresik, Jawa Timur ini memulai usahanya di 2009 setelah melihat maraknya penjualan pulsa elektrik. "Saya pikir hal sama juga bisa diterapkan untuk tiket pesawat," ujarnya.

Saat ini, ia sudah memiliki izin dari hampir seluruh maskapai di Indonesia. Selain menjual tiket sendiri, Aditya juga menawarkan sistem kerjasama bagi yang ingin membuka usaha serupa. Kini, Adit sudah memiliki lima mitra. Tiap mitra mendapat komisi antara 3%-10%.

Tak heran, Adit bisa mengeruk omzet cukup besar, yakni berkisar Rp 900 juta hingga Rp 1,5 milar per bulan. Ini hasil dari penjualan 250-300 tiket per hari.

Berbeda dengan Grahatour, di Wahana Wisata, konsumen harus menjadi member melalui situs www.bisnis-tiket-pesawat.com. Setelah terdaftar, baru pelanggan mentransfer uang melalui bank yang ditunjuk. Pencetakan tiket juga bisa dilakukan di bandara.

Hanya, transaksi online mengandung kelemahan. "Sering ada member yang sudah mendaftar namun ternyata tidak melakukan pembayaran," ujar Aditya. Kalau sudah begini, ia akan langsung melakukan pembatalan ke maskapai, bila menemukan calon pelanggan yang berlaku curang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×