kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang menarik laba dari desain booth


Senin, 03 Desember 2012 / 13:37 WIB
Peluang menarik laba dari desain booth
ILUSTRASI. Jangan pilih-pilih vaksin Covid-19, ini alasannya


Sumber: Kontan 3/12/2012 | Editor: Havid Vebri

Maraknya penyelenggaraan pameran serta usaha-usaha kemitraan atau waralaba membawa berkah bagi para produsen gerobak untuk berjualan alias booth atau stan-stan pameran.

Mereka yang bergerak di jasa pembuatan booth panen order. Salah satunya adalah Dharmawan Somaatmadja, pemilik Mostraindo, sebuah perusahaan kontraktor interior dan pameran di Jakarta.  

Mostraindo berdiri sejak 2010 dan sudah menangani puluhan pameran. Dharmawan yang memiliki latar belakang arsitek mengatakan, pembuatan desain booth hampir sama dengan pembuatan rumah.

Seorang desainer harus memperhatikan kebutuhan klien dan menjawab kebutuhan itu melalui suatu desain yang tidak hanya menarik, tapi juga informatif.

Pasalnya, booth merupakan representatif dari suatu perusahaan, sehingga harus menampilkan karakter asli perusahaan itu. Ia mencontohkan perusahaan gas dan minyak yang selalu menampilkan aktivitas kilang ketika mengikuti pameran.

Selain itu, booth pameran juga bisa dijadikan strategi branding dari suatu perusahaan. Klien Mostraindo, kata Dharmawan, bukan saja pelaku usaha di dalam negeri, tapi juga dari China dan Singapura yang mengikuti pameran di Jakarta.

"Biasanya mereka sudah punya desain dan minta kami untuk mengeksekusi desain itu. Tapi, ada juga yang minta desain sekaligus produksi dari kami," tuturnya.

Dharmawan pernah membuat desain booth beberapa perusahaan seperti perusahaan seluler Hutchinson, Yamaha, Lundin Petroleum, dan Motorola.

Saban bulan, ia meraup omzet Rp 300 juta - Rp 400 juta dari usaha ini. Sementara, laba bersih yang ia dapat sekitar 20% dari omzet.

Pemain lainnya adalah Ade Yoga yang mengusung brand Raja Booth Advertising di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Raja Booth merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa pembuatan desain booth, stage, interior, booth display, booth counter, booth makanan, kios, kitchen set, display toko, booth minuman, booth stand, dan booth pameran.

"Saat ini, saya lebih banyak membuat booth untuk pameran," ujar Ade yang merintis usaha pembuatan booth sejak dua tahun lalu.

Ade fokus ke desain booth pameran karena pesanan pembuatan booth atau stand pameran cukup tinggi. Namun, membuat booth pameran perlu keahlian khusus. Soalnya, konsumen atau pemesan menuntut sebuah tampilan booth dengan desain yang kreatif dan menarik.

Dengan desain yang unik, diharapkan stand-nya bakal ramai disambangi pengunjung pameran. Ade biasanya membuat booth untuk perusahaan-perusahaan kecil dan besar sesuai dengan brand usaha mereka.

Booth untuk pameran ini tidak permanen karena hanya digunakan untuk beberapa hari saja. Tapi, kalau ada kerusakan selama pameran, ia bertanggungjawab memperbaikinya.

"Tantangan membuat desain booth pameran yakni harus bagus dan mengikuti tren yang ada," kata Ade. Penggarapan sebuah booth pameran memerlukan waktu sekitar tiga minggu hingga satu bulan lebih, tergantung tingkat kerumitan desainnya.

Selain untuk pameran, Ade juga membaut booth untuk berjualan. Paling mahal booth ukuran 2 meter (m) x 3 m yang dibanderol seharga Rp 8 juta-Rp 12 juta per unit.

Sementara, booth ukuran 150 centimeter (cm) x 60 cm dihargai Rp 6 juta, booth 120 cm x 60 cm seharga Rp 4 juta. "Harga booth juga ditentukan tingkat kerumitan pembuatannya," kata Ade.

Selain booth pameran, ia juga melayani pesanan booth dari para pelaku usaha yang menawarkan konsep kemitraan. Desain booth buatannya disesuaikan tema dan usaha yang dijual. Ambil contoh, booth makanan Jepang.

Biasanya, desain booth-nya dilengkapi gambar rumah makan Jepang, plus lampu dan suasana budaya Jepang. Selain dari Ade sendiri, ide-ide desain booth juga datang dari pelanggan. Ia mendapatkan ide desain booth dari internet.

Desain tersebut kemudian dikembangkan sendiri agar sesuai tema dan keingian pelanggan. Dalam membuat sebuah desain booth, tingkat kerumitan biasanya terletak pada pembuatan sudut-sudut booth.

Pasalnya, di situ membutuhkan motif-motif tertentu agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dari usahanya ini, Ade bisa meraup omzet mulai Rp 25 juta - Rp 150 juta, dengan laba 20% - 30%. Omzetnya bisa lebih tinggi saat sedang ramai pameran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×