Sumber: Kontan 26/11/2012 | Editor: Havid Vebri
Sebagai sebuah produk seni, musik sudah tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring pesatnya kemajuan teknologi, selera musik masyarakat pun kian maju dan berkembang. Mereka kini menuntut karya musik yang tidak terdengar biasa-biasa saja.
Guna menjawab kebutuhan itu, jasa para penggubah atau arranger musik sangatlah dibutuhkan. Penggubah musik ini bertugas menggubah sebuah lagu, bisa baru atau lawas dengan sedikit perubahan atau komposisi tertentu.
Jadi, mereka akan mengatur atau mengaransemen sebuah musik atau lagu agar semakin enak dilantunkan. Harmonisasi yang pas, pilihan tempo yang tepat, dan penambahan elemen-elemen musik tertentu dapat membuat sebuah lagu menjadi berbeda dan jauh lebih menarik untuk didengar.
Banyak musisi menggunakan jasa arranger agar lagunya lebih diminati masyarakat. Salah seorang penyedia jasa arranger ini adalah Adryan Massie di Jakarta.
Pria kelahiran tahun 1985 ini telah berkecimpung di dunia arranger musik sejak tahun 2007. Awalnya, ia memang hobi bermain musik dan mengaransemen lagu. Ia belajar secara otodidak menjadi seorang arranger.
Saat ini, ia sudah memiliki home studio sendiri. Adryan menjelaskan, untuk mengaransemen sebuah lagu, dibutuhkan waktu sekitar satu minggu hingga satu bulan, tergantung tingkat kesulitannya. Biasanya, klien sudah memiliki lagu yang direkam dalam bentuk CD (compact disc).
Tahap berikutnya, tinggal ia berdiskusi dengan klien untuk memahami selera musik kliennya tersebut. "Saya perlu tahu selera musik orang itu seperti apa," kata Adryan. Untuk itu, Adryan akan menanyakan lagu-lagu apa yang disukai kliennya.
Dengan begitu, ia akan mengetahui selera dan tipe musik yang diinginkan. Setelah tahu selera musik klien, barulah Adryan mencari ide untuk aransemen. Ide tersebut biasanya didapat setelah mendengarkan lagu-lagu sesuai dengan selera musik kliennya. "Jadi, lagu itu sebagai inspirasi sekaligus referensi," ujarnya.
Setelah mendapat ide yang pas, Adryan akan membuatkan musiknya. Hasilnya nanti akan diberikan dalam bentuk MP3 atau CD. "Hasil yang diterima klien sudah dalam bentuk full mixing mastering," tuturnya.
Untuk sebuah aransemen, Adryan mematok harga Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, tergantung tingkat kesulitan. Ia bilang, omzet dari usahanya ini sekitar Rp 20 juta per bulan.
Pemain lainnya adalah Andika Yufira asal Jambi. Menurutnya, bisnis aransemen musik dan lagu ini masih menjanjikan. Pasalnya, ada banyak musisi yang ingin merombak musik dan lagu mereka agar sesuai dengan selera yang diingikannya.
Sebagian besar pelanggan Andika adalah mereka yang baru merintis karir di dunia musik. Biasanya mereka ini belum tahu persis bagaimana membuat sebuah lagu agar menarik. "Mengaransemen lagu itu butuh pengalaman dan kreativitas," ujar Andika.
Sama halnya dengan Adryan, ia juga juga akan berdiskusi dengan kliennya sebelum melakukan aransemen. "Saya akan meminta mereka menunjuk salah satu musik sebagai pembanding lagu dan musik yang mereka inginkan," paparnya.
Andika mematok biaya aransemen musik dan lagu berdasarkan tingkat kerumitannya. Sesuai pasaran di Jambi, ia mematok tarif mulai Rp 300.000 sekali aransemen.
Dalam sebulan, ia bisa mendapat puluhan order aransemen lagu dan musik. Omzet yang dikantongi antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta sebulan.
Menurut Andika, proses kreatif aransemen musik sangat ditentukan insting, intuisi, dan spontanitas dari seorang arranger. Tahap yang paling sulit adalah saat mencari ide yang tepat dan sesuai selera klien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News