Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren es kopi susu masih menjamur di masyarakat hingga saat ini, khususnya bagi warga di kota-kota besar. Tak hanya itu, jajanan roti kekinian ala mexican bun atau yang sering disebut roti bun juga masih laris manis di pasaran. Kedua jajanan tersebut masih memiliki peluang yang cukup luas di Indonesia.
Melihat potensi usaha tersebut, Rotee Kopee menawarkan kemitraan usaha di untuk dua produk tersebut. Label asal Kudus, Jawa Tengah ini menawarkan menu es kopi susu sekaligus roti bun dalam satu gerai.
Meski baru beroperasi di pertengahan tahun ini, Rotee Kopee sudah memiliki tiga gerai di sekitar Kudus. "Kemitraan ini menambahkan menu es kopi susu kekinian dalam paketnya. Sehingga jika calon mitra memutuskan untuk membeli paket usaha ini, maka akan mendapatkan dua menu yaitu roti kopi bun dan es kopi susu kekinian," kata Zaky, Marketing Rotee Kopee kepada KONTAN.
Baca Juga: Bisnis roti bakar mulai mendingin
Paket investasi yang ditawarkan yakni sebesar Rp 30 juta. Namun saat ini untuk menarik minat calon mitra bisnis, kata Zaky, Rotee Kopee tengah menawarkan potongan harga paket sebesar 50%. "Promo masih berlangsung, jadi dari harga paket awal Rp 30 juta, sekarang tinggal Rp 14,9 juta saja," ujarnya.
Dengan modal tersebut, mitra bakal mendapat fasilitas satu unit gerai berbentuk kontainer, peralatan usaha lengkap, perlengkapan usaha, media promosi, kemasan, sistem usaha, sistem kasir, standar operasional prosedur, pelatihan karyawan serta bahan baku awal.
Mitra juga tidak perlu membayar biaya royalti bulanan. Namun wajib memasok bahan baku seperti adonan roti bun dan biji kopi dari pusat.
Rotee Kopee sendiri menawarkan paket roti kopi bun dan es kopi susu yang dibanderol mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per porsi. Pihak pusat tidak mematok kaku harga jual. Para mitra bisa menentukan sendiri harga jual sesuai dengan kebutuhan atau lokasi tempat usaha.
Baca Juga: Menyeruput wangi bisnis kedai kopi
Bicara soal perkiraan omzet, Zaky menjelaskan jika pihak pusat memiliki hitung-hitungan sendiri. Meski begitu para mitra diharapkan bisa memenuhi target penjualan yang dipatok pihak pusat, yaitu sekitar 30 porsi sampai 40 porsi per hari. Dengan rata-rata omzet sekitar Rp 11 juta - Rp 14 juta per bulan. Laba bersih yang dapat dikantongi mitra bisa mencapai 30% dari omzet.
"Kalau bisa memenuhi target penjualan, mitra bisa balik modal sekitar dua sampai tiga bulan. Tapi kembali lagi pada jumlah penjualan dan biaya sewa tempat. Kemungkinan paling buruk, balik modal bisa mencapai enam bulan," jelas Zaky.
Dengan skema kemitraan yang ditawarkan, manajemen Rotee Kopee optimistis jumlah gerainya bisa bertambah banyak. Selain itu juga bisa memperluas pasar tidak cuma di Jawa Tengah saja tapi luar Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News