Sumber: Kontan 30/1/2013 | Editor: Havid Vebri
Bisnis soto tak pernah surut. Sebagai kuliner khas nusantara, menu soto sangat bervariasi lantaran hampir setiap daerah di Indonesia memiliki resep khas masing-masing.
Salah satunya adalah soto khas daerah Jawa Timur. Salah satu pemain yang mengusung soto khas Jawa Timur ini adalah Indra Suryawan dengan brand Soto Kita.
Usaha yang bernaung di bawah bendera UD Paring Handayani ini resmi berdiri sejak 2001 di Jakarta. "Resep soto Jawa Timur ini sudah saya improvisasi, sehingga rasanya lebih kuat," kata Indra.
Untuk mengembangkan usaha sotonya, mulai awal Januari 2013 ini, Indra resmi menawarkan waralaba. Lantaran baru, Soto Kita belum memiliki gerai mitra. Namun, untuk gerai sendiri sudah ada tiga di Jakarta.
Indra bilang, ada tiga menu andalan di Soto Kita. Yakni, soto ayam, soto daging, dan soto ayam goreng. Menu soto ini diberandeol dengan harga mulai Rp 8.000 - Rp 14.000 per porsi. Ia mengklaim, soto racikannya memiliki banyak peminat.
Terbukti, kata Indra, gerai sotonya selalu ramai pembeli. "Bahkan, sebelum sore, soto sudah habis terjual," katanya.
Bagi yang berminat menjadi mitra, Indra menawarkan satu paket waralaba senilai Rp 60 juta. Biaya itu sudah termasuk masa kerjasama lima tahun.
Mitra yang bergabung akan mendapat semua peralatan yang dibutuhkan buat berjualan, seperti gerobak soto, kompor gas besar dan kecil, dekorasi gerai, dan sarana promosi. "Mitra tinggal menyiapkan tempat saja," ucapnya.
Menyangkut lokasi usaha ini, mitra harus menyediakan tempat yang strategis dan ramai. Untuk memastikan kriteria itu terpenuhi, pusat akan melakukan survei terhadap lokasi yang dipilih mitra.
Indra menjanjikan omzet mitra mencapai Rp 71 juta per bulan. Perkiraan laba bersihnya sekitar 30% hingga 35% dari omzet. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu sekitar enam bulan hingga satu tahun sejak membuka usaha.
Indra bilang, demi standardisasi kualitas dan citarasa produk, kantor pusat akan menyediakan karyawan yang bertanggung jawab penuh terhadap operasional sehari-hari di gerai mitra.
Lantaran persaingan bisnis soto ketat, Indra meminta setiap calon mitra yang bergabung harus siap dengan risiko itu. "Kami mencari mitra yang gigih dalam usaha dan tak mudah menyerah," ujarnya.
Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, setiap usaha yang berkaitan dengan makanan pasti memiliki pasar yang luas. Apalagi, Soto Kita menyajikan menu yang akrab di lidah. “Jadi, pasti menarik bagi calon mitra,” ujarnya.
Namun, menurut Amir, sebagai usaha yang menawarkan produk dengan kompetitor yang banyak di pasar, kalau mau bertahan, Soto Kita harus memiliki ciri khas. "Misalnya menu yang ditawarkan harus beda," katanya.
Jika soto yang disajikan ternyata ada di rumah makan lain dan dengan rasa yang mirip, Soto Kita tidak akan dianggap istimewa. “Jadi harus bisa menarik perhatian masyarakat,” kata dia.
Soto Kita
Jln. Kemajuan 5 No. 24,
Pesanggrahan,
Jakarta Selatan
Telp: (021) 51139594
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News