kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang usaha nasi uduk Jambronk


Jumat, 07 September 2012 / 13:15 WIB
ILUSTRASI. Pengangguran di AS. REUTERS/Sarah Silbiger TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Bisnis kuliner kian semarak. Setiap saat muncul pemain baru yang mengusung berbagai macam menu baru. Salah satuya Syamsianata, pemilik usaha Nasi Jambronk di Yogyakarta. Untuk mengembangkan usahanya, sejak 2010 lalu ia resmi menawarkan kemitraan usaha.

Saat ini, Nasi Jambronk sudah memiliki tiga mitra yang berlokasi di Yogyakarta dan Jakarta. Syamsianata bilang, nasi jambronk merupakan nasi uduk dengan resep khusus hasil inovasinya. Nasi uduk buatannya ini diklaim memiliki rasa yang berbeda dari yang lain."Selain enak, nasi uduk buatan saya memiliki cita rasa yang khas dengan perpaduan bumbu rempah-rempah. Nasi ini cocok dengan berbagai macam lauk makanan," jelasnya.

Untuk lauknya sendiri tersedia pilihan lele goreng, ikan bakar, cumi goreng tepung, udang goreng tepung, dan bebek goreng. Khusus bebek goreng juga diklaim memiliki kelebihan, seperti dagingnya yang empuk, tidak amis, gurih, dan memiliki cita rasa yang khas. Nasi uduk dengan lauk pauknya ini disajikan lengkap dengan sambal dan lalapan. Harga seporsi nasi jambronk berkisar antara Rp 13.000 sampai Rp 19.000 per porsi.

Dalam kerjasama kemitraan ini, ia menawarkan paket investasi senilai Rp 25 juta. Investasi itu meliputi kontrak kerjasama dan pelatihan. Selain itu ada juga peralatan, seperti gerobak, perlengkapan masak, dan bahan baku awal. "Untuk pelatihannya kami sediakan waktu tiga hari," jelasnya.

Setelah berjalan, mitra nantinya diwajibkan membeli bumbu dari pusat. Hal itu dilakukan guna menjaga keregaman rasa dengan para mitra usahanya. "Kelebihan kami ada di bumbunya," ujarnya.

Syamsianata bilang, usahanya ini cocok dikembangkan di tempat-tempat keramaian, seperti komplek perumahan, perkantoran, dan di mal. Konsep usahanya sendiri bisa model booth atau semi restoran.

Bila tempatnya ramai, ia menjamin mitra bisa meraih penjualan lumayan banyak. Ia sendiri menargetkan, omzet mitra mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hari. Dengan laba 35%, mitra balik modal dalam setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×