kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Tawaran usaha nasi bakar Kusuka


Minggu, 26 Agustus 2012 / 18:46 WIB
ILUSTRASI. Dua pengendara melintas di Jalan Ngurah Rai di kawasan Taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah hingga berawan, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.


Reporter: Revi Yohana | Editor: Havid Vebri

Pamor nasi bakar tengah memanas. Rasanya yang gurih nikmat membuat menu makanan ini cepat mendapat tempat di pecinta kuliner. Tak heran, bila kini makin banyak yang membuka bisnis kuliner dengan menu utama nasi bakar. Bahkan, tawaran kemitraan nasi bakar pun sudah muncul yakni dari Nasi Bakar Kusuka yang berpusat di Malang.

Nasi Bakar Kusuka sudah berdiri sejak akhir 2007 dan mulai menawarkan kemitraan di pertengahan tahun 2008. Hingga kini, Nasi Bakar Kusuka memiliki 17 gerai yang seluruhnya milik mitra. Gerai ini tersebar di Malang, Makasar, Lampung, Banten, Sumbawa, Padang, dan Yogyakarta. "Kelebihan kami adalah nasi yang digunakan adalah nasi uduk dari santan," klaim Fina Rosa, pemilik Nasi Bakar Kusuka.

Menurutnya, saat nasi dan isi dibungkus daun dan kemangi, disatukan lalu dibakar, aromanya akan menggugah selera pembeli. Menu makanannya ini pun disajikan cepat namun tanpa bahan pengawet.

Varian rasa yang ditawarkan juga beraneka macam, seperti nasi bakar isi daging ayam, ikan, sosis, udang, teri, dan jamur. Mitra juga dibebaskan membuat variasi isi sesuai selera setempat. Untuk menjadi mitra, harga paket investasi Nasi Bakar Kusuka sebesar Rp 4,5 juta.

Dengan paket ini, mitra akan mendapatkan booth, seragam pegawai, serta peralatan masak, seperti kompor gas, dandang, tabung elpiji, wajan, termos nasi dan sebagainya. Di luar itu, mitra juga akan diberikan bahan baku awal untuk siap beroperasi serta mendapat sistem operasional dan konsultasi. "Tidak ada batas kerja sama, selama masih memesan bumbu di kami, akan tetap jadi mitra," ujar Fina. Ia juga tidak memungut royalty fee tiap bulan.

Fina menargetkan, mitranya bisa menjual 30 porsi hingga 80 per hari. Dengan harga jual di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 7.500 per porsi, mitra diharapkan minimal memperoleh omzet Rp 5 juta per bulan. Laba bersih yang dijanjikan sekitar 15% hingga 20%. "Mitra kami biasanya kembali modal dalam empat bulan hingga enam bulan," jelas Fina. Saat ini, mayoritas mitranya telah kembali modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×