Sumber: Kontan 19/9/2012 | Editor: Havid Vebri
Piza sudah menjadi menjadi kudapan yang sangat populer di Indonesia. Makanan ini digemari semua kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Lantaran peminatnya banyak, kudapan asal Italia ini pun menjadi ladang bisnis menarik bagi banyak pengusaha kuliner.
Salah satu pemain bisnis ini adalah Aditya Nugroho yang mengusung brand Pizza Hans. Ia mendirikan usaha pada Juli 2011 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sejak Februari 2012 lalu, Aditya resmi menawarkan kemitraan usaha.
Saat ini, jumlah mitra usahanya sudah ada 14 yang tersebar di sejumlah daerah di Jakarta, Bekasi, Lampung, Yogyakarta, dan Purwokerto. Aditya mengaku, banyak yang berminat menjadi mitranya karena piza buatannya memiliki cita rasa yang enak.
Pizza Hans menawarkan piza dengan tujuh varian topping. Diantaranya original, sosis, bakso, daging sapi, daging ayam, sayur, dan kombinasi. Aneka pizza tersebut dibanderol mulai Rp 12.000-Rp 20.000 per porsi. "Yang Rp 20.000 itu piza kombinasi super.
Selain ukurannya besar, bedanya piza ini memakai keju mozzarella yang memiliki tekstur sedikit lembut tetapi pejal," ujar Aditya.
Dalam kemitraan ini, ia menawarkan paket investasi sebesar Rp 9 juta. Mitra yang bergabung akan mendapat fasilitas berupa booth, peralatan masak, bahan baku awal untuk 50 loyang, training membuat piza, dan dukungan manajemen pusat.
Khusus untuk mitra usaha di luar Jakarta, akan dikenakan ongkos pengiriman sebear 10% dari biaya investasi. Mitra usaha di wilayah Jabodetabek terbebas dari ongkos kirim.
Ia menargetkan, omzet mitra usahanya mencapai Rp 9 juta per bulan. Dengan asumsi, dalam sehari bisa menjual minimal 25 loyang piza. Dengan laba bersih sekitar 40%, mitra sudah bisa balik modal di bulan ketiga sejak beroperasi.
Supaya target omzet tersebut tercapai, ia menyarankan mitra usaha memilih lokasi di kawasan padat pemukiman penduduk. "Segmen pasar kami masyarakat umum," ujarnya.
Aditya menargetkan jumlah mitra usahanya hingga akhir tahun ini mencapai 100 mitra. Untuk mencapai target itu, ia gencar melakukan promosi di media-media, terutama internet. Ia optimistis target itu tercapai, karena dari segi produk tidak kalah dari piza yang ada di pasaran. "Kami juga punya tim marketing yang banyak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News