Reporter: Mona Tobing, Handoyo | Editor: Tri Adi
Saat ini, institusi pendidikan yang menawarkan ilmu kewirausahaan makin menjamur. Sebab, banyak orang yang tertarik belajar menjadi pengusaha. Tapi, tak sembarang orang bisa menjadi mentor entrepreneur. Mentor bisa mendapat bayaran hingga Rp 30 juta untuk satu jam seminar saja.
Belakangan, sering terdengar satu profesi yang makin tenar seiring makin tumbuhnya semangat entrepreneur di Indonesia. Yakni, mentor entrepreneur. Pekerjaan mentor wirausaha tidak hanya memotivasi para peserta atau pelajar yang mengikuti kelasnya, tapi juga memberikan semacam ilmu kilat nan bermanfaat soal bisnis.
Mentor wirausaha biasanya memiliki kedekatan lebih dengan para peserta atau anak didiknya. "Ini karena kami memposisikan diri sebagai seorang teman. Teman yang membantu jika ada kawannya yang ingin maju, meraih sukses, dan berkembang," kata Jaya Setiabudi, mentor entrepreneur dan pengajar di Young Entrepreneur Academy.
Hingga kini, pria 37 tahun ini sudah mengajar 120 kelas wirausaha di 50 kota di Indonesia. Di Young Entrepreneur Academy, ia sudah meluluskan 150 orang calon entrepreneur muda setiap enam bulan sekali.
Jaya mengatakan, komunikasi antara dia dan anak didiknya terbilang langgeng. "Kami sering menelepon dan berbagi soal bisnis. Saya sering memberi saran dan masukan tentang bisnis mereka," tambah Jaya.
Boleh dibilang, tanggung jawab seorang motivator entrepreneur besar. Mereka yang berhasil memprovokasi anak didiknya menjadi seorang entrepreneur, harus tetap memantau perkembangan usaha mereka. "Jadi, tak langsung lepas tanggung jawab," papar Jaya.
Mentor entrepreneur mesti pandai berbicara dan memiliki pengetahuan luas soal bisnis. Idealnya, seorang mentor entrepreneur juga seorang pebisnis atau pernah menekuni dunia bisnis.
Kemampuan komunikasi menjadi modal penting. Karena itu, para mentor harus mampu menggugah dan menguasai para anak didiknya. Lantaran waktu yang terbatas, mentor entrepreneur harus pandai mengemas materi agar tetap menarik dan sarat ilmu.
Jaya menerapkan sistem pembelajaran di sekolah enterpreneur-nya dengan tiga hal, yaitu training, coaching, dan mentoring dengan lama waktu pendidikan enam bulan sampai 10 bulan.
Namun, keberhasilan seorang mentor entrepreneur bukan hanya dinilai dari kemampuannya memprovokasi orang untuk tergugah menjadi seorang entrepreneur. Mereka juga harus bisa mengantarkan anak didiknya menjadi seorang entrepreneur sejati. Itu sebabnya, passion mendidik dalam diri seorang mentor entrepreneur juga penting supaya anak didiknya terus memiliki semangat dan jiwa entrepreneur sejati.
Jaya bilang, potensi masyarakat untuk belajar menjadi seorang enterpreneur sangat tinggi. Sejak 2006 menjadi motivator entrepreneur, ia sering diminta menjadi pembicara di banyak perusahaan. Untuk yang satu ini, Jaya memasang tarif pelatihan dalam seminar Rp 30 juta per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News