kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sentra Batu Alam: Berburu batu alam di Pulomas (1)


Minggu, 02 September 2012 / 19:56 WIB
Sentra Batu Alam: Berburu batu alam di Pulomas (1)
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.


Sumber: Kontan/30/8/2012 | Editor: Havid Vebri

Batu alam merupakan salah satu material penting dalam membangun rumah. Sebagai material bangunan, batu alam dapat digunakan untuk pelapis pada dinding pagar maupun tembok rumah. Dengan batu alam, tampilan rumah akan terlihat lebih cantik dan menarik. Mendapatkan batu alam tidak terlalu sulit. Di Jakarta, Anda bisa berburu batu alam langsung ke sentranya di Pulomas, Jakarta Timur.

Lokasi persisnya berada di Jalan Ahmad Yani by pass arah Cempaka Putih menuju Rawamangun. Di sepanjang ruas jalan ini, terdapat lebih dari 35 kios batu alam. Mengakses sentra batu alam ini tidak terlalu sulit. Deretan kios sudah bisa ditemukan mulai gerbang tol Cempaka Putih hingga pertigaan lampu merah Pulomas-Rawasari.

Sentra batu alam ini, konon, sudah mulai terbentuk sejak 1980-an. Namun, saat itu, jumlah kiosnya belum sebanyak sekarang. Sebagai sentra batu alam, kawasan ini mulai ramai sejak tahun 2004. Sebagian besar pedagang merupakan pindahan dari kawasan Cempaka Putih. Sekitar delapan tahun silam mereka terkena gusuran. "Mereka pindah ke mari dan jumlahnya kian banyak," ucap Dwi Witono, pengelola kios Sanggar Karya Mandiri.

Pria yang akrab disapa Tono ini mengklaim, kawasan tempatnya berjualan merupakan tempat ideal berburu batu alam. "Pilihannya banyak," kata Tono. Ia sendiri fokus berjualan batu paras Jogja dengan berbagai ukiran di dalamnya. Dengan harga jual Rp 750.000 per meter, omzetnya lebih dari Rp 15 juta sebulan.

Saat KONTAN menyambangi sentra ini memang banyak sekali jenis batu alam yang dijual para pedagang. Di antaranya ada batu andesit, koral, kali, dan candi alur. Selain batu, beberapa kios juga menjual patung batu dengan berbagai karakter, mulai hewan hingga manusia. Patung batu ini, umumnya, terdapat di kios-kios besar. Salah satunya kios Arsitektur Batu Alam Indah.

Herman, pengelola kios itu mengakui, kios yang dikelolanya sejak 10 tahun terakhir ini memang termasuk salah satu yang terbesar di sentra ini.
Di kiosnya, Herman mengaku menyediakan semua kebutuhan yang diinginkan pelanggan menyangkut batu alam. Ia bilang, batu alur candi merupakan jenis batu alam yang paling banyak diburu pelanggan.

Ia mengaku bisa menjual hingga 50 meter persegi batu alur candi per hari. Batu tersebut diambil langsung dari Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Harga jual batu alur candi ini bervariasi. Batu dengan motif garis ia lepas dengan harga Rp 125.000 per meter. Sedangkan yang polos Rp 95.000 per meter. "Harga cukup terjangkau dari tempat lain," klaim Herman.

Selain batu alur candi, batu koral juga banyak peminatnya. Batu ini dibanderol Rp 50.000 per karung. Namun, batu kali kurang begitu laku. "Paling laku seminggu dua kali," ujarnya. Harga batu kali ini mulai Rp 20.000-Rp 400.000 per buah, tergantung ukuran. Sebulan, kios Herman bisa meraup omzet Rp 50 juta.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×