kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sentra ikan hias yang menanti bantuan pemerintah (4)


Selasa, 28 September 2010 / 10:13 WIB
Sentra ikan hias yang menanti bantuan pemerintah (4)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Tidak adanya perhatian pemerintah, terutama dalam promosi dan penyelenggaran pameran ikan hias, dikeluhkan para pedagang. Mereka menganggap hal itu menjadi penyebab tidak langsung dari sepinya pengunjung di sentra ikan hias Kelapa Gading. Tak heran jika pedagang meminta pemerintah lebih proaktif.

Sepertinya, booming ikan hias sudah berlalu. Seperti kebanyakan pedagang di sentra ikan hias Kelapa Gading, Jakarta Utara, Henny yang pemilik Octa Aquarium juga mengeluhkan sepinya pengunjung di sentra tersebut.

Kondisi sepi semakin memuncak setelah pemerintah daerah menghentikan kegiatan rutin tahunan. Seperti, pameran dan perlombaan ikan hias. Padahal, hajatan itu biasanya bisa membangkitkan kembali minat penggemar ikan hias.

Nah, selama ini Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara berperan aktif membina para pedagang. Namun, minimnya anggaran menjadi alasan klasik yang selalu dilontarkan Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara menghentikan acara-cara promosi seperti itu.

Karenanya, Henny yang mengklaim dirinya sebagai pedagang pertama yang membuka toko ikan hias di sentra tersebut, berharap pemerintah mau membangkitkan kembali gairah sentra perdagangan ini. "Harapannya omzet kami sebagai pedagang dapat kembali terangkat," katanya.

Pandangan senada diungkapkan Yoyo Suhendra, pemilik Bening Aquarium. Dia menuding, selama ini pemerintah tidak memberikan perhatian lebih bagi pengembangan sentra ikan hias Kelapa Gading. "Pedagang di lokasi ini memang relatif mandiri, namun belum bisa dibilang mapan dan mudah sekali goyah," tuturnya.

Pedagang akan semakin tenggelam jika tidak lihai dan kreatif melakukan promosi sendiri. Meski begitu, harapan terbesar tetap digantungkan kepada peran aktif pemerintah.

Namun, tudingan para pedagang itu ditepis oleh Sri Haryati, Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Jakarta Utara. Menurut dia, pihaknya tidak hanya berdiam diri. Suku Dinas Perikanan selalu memantau perkembangan sentra dengan menyelenggarakan temu usaha dengan para pedagang setiap tahun.

Acara itu dihadiri oleh perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta serta para ahli di bidang ikan hias. Yang dibahas dalam pertemuan itu adalah bagaimana solusi pengembangan usaha dan memajukan sentra ikan hias di seluruh Jakarta, termasuk di Kelapa Gading.

Sri Haryati bilang, pembinaan intensif dan berkelanjutan memang sudah tak lagi dilakukan. "Pedagang di sentra ikan hias Kelapa Gading sudah dapat mandiri," katanya. Pihaknya hanya sekadar menyokong agar sentra tersebut tidak lesu.

Cara yang mereka lakukan bukan lagi dengan mengadakan pameran dan kontes ikan hias. Namun, lebih berupa promosi melalui brosur tentang keberadaan sentra ikan hias. Brosur ini berfungsi memberikan informasi kepada pecinta dan kolektor ikan hias agar lebih mengenal dan mengunjungi sentra itu.

Menurut Sri, pihaknya berencana menyelenggarakan kembali kegiatan promosi di sentra ikan hias Kelapa Gading tahun depan. "Kami telah berkonsultasi dengan Badan Pembangunan Daerah, terutama menyangkut anggaran," katanya.

Dia menjanjikan, pemerintah DKI tetap memperhatikan sentra ikan hias Kelapa Gading. Sebab, lokasi ini merupakan bagian penting dari pengembangan kawasan ekonomi di Jakarta Utara.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×