Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi
Sentra penjahit kebaya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sudah berdiri sejak 1990-an. Sentra kebaya ini sudah dikenal luas di kalangan masyarakat Jakarta. Selain Jakarta, banyak juga pelanggan dari daerah yang minta dijahitkan kebaya di tempat ini.
Sentra penjahit kebaya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur sudah lumayan kesohor. Sebagian besar pelanggan di sentra ini berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Namun, ada juga pelanggan dari luar kota bahkan hingga luar Jawa. Pelanggan dari luar kota biasanya sudah lama memiliki hubungan dengan para penjahit.
Hubungan baik itu tetap terjalin karena mereka merasa cocok dengan desain dan model kebaya yang dibuat para penjahit di sentra ini. Diana Sinaga, salah seorang pemilik kios penjahit di Kramat Jati bilang, pelanggannya sebagian besar berasal dari Jakarta.
Namun, ia juga memiliki pelanggan dari luar kota, seperti Bogor, Bandung, dan Palu, Sulawesi Tengah. Mereka umumnya meminta dijahitkan aneka bentuk kebaya.
Biasanya para pelanggan ini memesan kebaya untuk seragam wisuda, pengantin, atau untuk kepentingan pesta. "Sebagian besar pelanggan saya adalah orang Batak," jelas Diana.
Menurut Diana, pelanggan dari luar kota biasanya memesan lewat telepon. Kemudian mereka mengirimkan bahan kain dan ukuran yang dibutuhkan.
Karena sudah berlangganan lama, konsumen dari luar kota ini sudah percaya. Diana sendiri selalu berusaha mempertahankan kualitas jahitan dan desain kebaya yang dibuatnya. "Hal itu penting untuk menjaga kepercayaan konsumen," katanya.
Menurut Diana, bila kebaya yang mereka pesan tidak sesuai dengan permintaan, jangan harap mereka akan kembali melakukan pemesanan.
Selain menjaga kualitas kebaya, Diana juga konsisten menyelesaikan kebaya tepat waktu. Selama ini, ia selalu menyelesaikan penjahitan kebaya dalam waktu satu minggu sejak dipesan.
Kalaupun molor paling lambat dua minggu. Dan, itu pun harus diberitahu sebelumnya agar konsumen tidak protes. Tapi, khusus untuk pembuatan kebaya pengantin membutuhkan waktu lebih lama, sekitar dua minggu hingga satu bulan.
Pembuat kebaya lainnya, Jalirom Jali juga memiliki pelanggan terbanyak dari Jakarta. Namun ada juga dari luar kota, seperti Bandung, Cianjur, dan Ciamis. "Pelanggan saya juga banyak orang Batak," katanya.
Untuk menggaet pelanggan dari daerah, ia rajin mengikuti pameran desain pakaian kebaya di daerah-daerah. Jali mengaku, dengan ikut pameran kerap mendapatkan pelanggan baru.
Untuk memudahkan pelanggan, Jali juga menyediakan kain sebagai bahan kebaya. Namun, pelanggan harus membayar minimal 50% di awal. "Jadi harus pasti, supaya saya tidak rugi kalau dibatalkan," ujarnya.
Lativa, pembuat kebaya lain mengaku, sudah mengenal baik sebagian besar pelanggannya. Soalnya, mereka selama ini sudah sering memesan kebaya di tempatnya. "Karena sudah kenal banyak yang pesan lewat telepon," ujarnya.
Lativa bilang, pelangganya sebagian besar dari Jakarta. Dari luar Jakarta juga ada, tapi jarang. Ia mengaku senang membuka kios di Pasar Kramat Jati, karena banyak aksesori kebaya bisa didapatkan di pasar ini. n
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News