Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sentra kue di Jalan Punak cukup terkenal di kalangan masyarakat Cinere dan sekitarnya. Ini juga tidak terlepas dari kerja keras para pemilik kios yang berupaya mempromosikan dagangannya.
Sempat tergusur dari lokasi awal berjualan yakni di Mall Cinere, para pedagang ini sempat bejualan berpencar. Bahkan, mereka sempat berdagang berpindah-pindah, sampai akhirnya berkumpul kembali di Jalan Punak sejak awal 2007.
Agar tempat jualan ini dikenal, mereka tak henti-hentinya berpromosi. "Banyak pelanggan yang membutuhkan dan bingung mencari kami. Mereka tahunya di Mall Cinere," ujar Nisa pemilik Nissa Snack.
Selain dari mulut ke mulut, agar pelanggan tahu para pedagang juga rajin mengirimkan pesan singkat dan menginformasikan lokasi terbaru mereka. "Butuh waktu sebulan memperkenalkan lokasi baru ini, hingga akhirnya pelanggan tetap kami mulai berdatangan lagi," tutur Nisa yang sempat was was pelanggan tak datang lagi.
Meski sudah rajib berpromosi, Nisa bilang, pendapatannya saat ini belum sebagus saat dia masih berjualan di lokasi lama, yaitu di Mall Cinere. "Omzet saya sekarang lebih rendah. Dulu pembelinya lebih ramai dan daya jualnya besar," ujar Nisa. Ia menduga, persaingan yang ketat membuat omzetnya tergerus.
Berbeda cerita, Nurhasanah pemilik Gitasnack punya peruntungan lebih bagus. Dia mengatakan, pendapatannya justru lebih besar sejak berjualan di Jalan Punak.
"Di sini lebih ramai, karena pinggir jalan. Orang lewat bisa langsung parkir, singgah beli sebentar, terus langsung pulang lagi," ujarnya. Saat masih di mal, pelanggan harus masuk mal dulu, kemudian jalan-jalan. "Kalau mau mampir baru mampir deh," ujarnya.
Lantaran lokasi berjualan di Jalan Punak mudah diakses pembeli, tak heran para pedagang bersyukur diperbolehkan berjualan di lokasi itu, meski tetap harus membayar sewa.
Satu kendala yang dikeluhkan pedagang, yaitu tempat berjualan yang sempit. Tidak seimbang dengan jumlah pedagang, termasuk dagangan yang banyak. Para pedagang terpaksa harus menumpuk berdus-dus kue.Maklum, semua dagangan bersaing untuk dipamerkan kepada calon konsumen.
"Bingung, mau taruh kue di mana lagi, saking numpuk. Belum lagi kalau akhir pekan, pembeli ramai, jadi semakin sempit," kata Nurhasanah.
Bagi calon pembeli yang enggan berdesakan, para pemilik kios menyiapkan solusi. Mereka menyediakan layanan pesan antar. Nurhasanah misalnya, siap mengantar pesanan dengan pembelian minimal tiga boks kue. Dia mengutip biaya sekitar Rp 20.000 per pengantaran.
Bahkan, Nissa Snack menyediakan layanan antar gratis khusus ke perumahan sekitar Cinere dan Lebak Bulus. Namun, untuk jasa antar gratis ini hanya untuk pembeli dengan pembelian minimal tiga kotak kue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News