Reporter: Eka Saputra | Editor: Tri Adi
Tak bisa dipungkiri, saat ini harga bahan baku kayu semakin mahal. Ini terjadi karena kurangnya pasokan di tengah tingginya permintaan. Seiring melonjaknya harga kayu, para perajin kayu kusen di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan harus pintar-pintar menyiasatinya.
Beberapa di antara mereka ada yang menyulap kayu bekas menjadi kusen, pintu, dan jendela. Selain lebih murah, kayu bekas juga memiliki kualitas yang tidak kalah dari kayu baru.
Bambang, pemilik toko Eba Jaya Kusen mengaku, banyak mendapat pasokan kayu bekas dari proyek bongkaran rumah atau bangunan di kawasan Jabodetabek. Ia menjamin, kayu bekas ini memiliki kualitas yang baik. Semisal, tidak gampang melintir dan lebih lurus.
“Kayu dulu itu baru ditebang kalau benar-benar sudah tua. Sementara sekarang banyak masih muda tapi sudah ditebang, makanya gampang melintir,” paparnya.
Selain usia tebangnya yang sudah tua, kayu bekas juga telah dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar matahari selama bertahun-tahun.
Lantaran kualitasnya dikenal bagus, pesanan kusen dari kayu bekas terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Selain kualitasnya bagus, kusen dari kayu bekas ini juga lebih murah. "Harganya lebih murah hingga 50% dari kayu baru," jelasnya.
Harga kusen yang terbuat dari kayu baru dibanderol mulai Rp 500.000. Sementara itu, kusen dari kayu daur ulang hanya Rp 250.000-Rp 400.000.
Terkait pasokan kayu bekas ini, Bambang mengaku tidak ada kesulitan mencarinya. "Tinggal mencari rumah-rumah yang ingin dibongkar saja," jelasnya.
Satu proyek bongkaran dengan luas rumah 100 meter persegi, kayu bekas mereka hargai sekitar Rp 3 juta. Dari proyek bongkaran itu, semua kayunya mereka ambil. "Dengan luas segitu, biasanya kami dapat sekitar 46 balok kayu," ucapnya.
Pengolahan kayu bekas itu tidak sulit. Mereka tinggal mencabut paku-paku yang ada dan membersihkannya. Setelah itu baru diolah menjadi kusen, pintu, atau jendela. Umumnya, kayu bekas itu merupakan jenis kayu kamper dan meranti.
Riyadi, pemilik toko Daya Taka Pratama juga menyediakan kusen dari kayu bekas. Ia mengaku, keuntungan memakai kayu bekas lebih banyak ketimbang kayu baru.
Ia menggambarkan, jika menggunakan kayu baru, dengan modal sekitar Rp 900.000 hanya bisa membuat satu pintu. "Sementara kalau kayu bekas bisa dapat dua pintu, dengan keuntungan sekitar Rp 75.000," jelasnya.
Di tengah mahalnya harga kayu, Riyadi hakulyakin, tren penggunaan kayu daur ulang akan semakin marak ke depannya. Saat ini saja, harga kayu sudah sangat mahal. Harga kayu kamper, misalnya, sudah Rp 8,2 juta per kubik. "Kasarnya, kalau kami bawa modal Rp 10 juta, belanjaannya ditenteng saja tidak berat,” ujarnya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News