kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra tanaman Bekasi: Konsumen terus menyusut (3)


Jumat, 28 September 2012 / 10:46 WIB
Sentra tanaman Bekasi: Konsumen terus menyusut (3)
ILUSTRASI. Untuk mencegah penularan Covid-19 Mal Ciputra Semarang menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung dengan dan petugas Mal Ciptra dengan dilengkapi face shield dan APD lengkap, Selasa (12/01/21).


Reporter: Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Para pedagang tanaman hias di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur  mengaku minat konsumen untuk membeli tanaman hias terus menurun. Bahkan, tingkat  kunjungan konsumen, khususnya perorangan, juga menyusut di akhir pekan. Kini, mereka mengandalkan penjualan dari para pembeli borongan.

Sentra tanaman hias di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur sudah berdiri sejak tahun 1990-an. Menurut para pedagang tanaman di sentra ini, pada tahun 1990 itu, minat konsumen untuk membeli tanaman hias masih cukup tinggi.  

Namun, seiring berjalannya waktu, minat masyarakat terhadap tanaman terus menurun. "Semakin lama ketertarikan masyarakat untuk menanam pohon makin berkurang," kata Siti Marwiyah, pedagang tanaman hias di Jalan Chairil Anwar, Bekasi.

Alhasil, dari waktu ke waktu, sentra ini semakin sepi pengunjung. Bahkan, diakhir pekan pun sentra ini nampak sepi pengunjung.

Saat KONTAN menyambangi sentra ini pada Sabtu petang  (22/9), tidak nampak kesibukan pedagang melayani konsumen. Paling hanya satu dua pengunjung yang terlihat tengah mengamati beberapa tanaman yang dipajang di kios.

Siti mengakui, kunjungankonsumen di akhir pekan memang agak sepi di banding tahun-tahun sebelumnya. "Kalaupun agak ramai biasanya pagi hingga siang hari, sorenya sudah sepi," katanya.

Siti sendiri sudha berjualan di tempat ini sejak 20 tahun lalu. Saat itu, kata dia, masih banyak sekali orang yang tertarik dengan tanaman. Setiap hari ada saya orang yang datang ke sentra untuk sekedar melihat-lihat atau bertanya.

Kondisi serupa juga dirasakan Beno, pedagang tanaman yang sudah mangkal dua tahun di tempat ini. Menurutnya, pengunjung perorangan terus menyusut sekarang ini. Pengunjung hanya ramai di akhir pekan saja. Itu pun hanya terjadi pada pagi dan siang hari. "Sorenya sudah sepi," kata Beno.

Selama bulan puasa kemarin saja, kata Beno, sentra tanaman ini sangat sepi pengunjung. Namun, pedagang tidak kehabisan akal. Supaya penjualan tetap lancar, mereka pun gencar memberikan potongan harga, terutama bagi konsumen yang membeli dalam jumlah banyak.

"Kalau membeli dalam jumlah banyak biasanya saya kasih potongan harga Rp 500 sampai Rp 1.000 per tanaman," ujar Beno.

Siti juga melakukan hal serupa. Bahkan, selain diskon, ia juga menyediakan jasa menanam tanaman kepada pembeli borongan ini. Jasa menanam tanaman ini diberikan secara gratis. "Jasa ini sudah termasuk satu paket dengan pembelian tanaman," ujarnya.

 Para pembeli borongan ini kebanyakan pengembang perumahan, perkantoran, dan pabrik. Selain itu, ada juga instansi pemerintah setempat untuk keperluan penghijauan jalan raya.

Pembeli borongan ini tinggal menyebutkan tanaman yang diinginkan dan lokasi mereka. Selanjutnya Siti akan membawa dan menanamkan tanaman yang diinginkan di lokasi tersebut.

Namun, konsumen yang ingin mendapatkan jasa menanam gratis ini harus membeli hingga ribuan tanaman.                     



(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×