kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setopan Kopi ikut menyeduh untung dari bisnis kedai kopi


Sabtu, 27 Juli 2019 / 09:20 WIB
Setopan Kopi ikut menyeduh untung dari bisnis kedai kopi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kedai kopi cukup gempar di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Penggemar kopi di tanah air makin meluas, baik berupa kopi hitam maupun es kopi susu.

Adalah Galuh Alamsyah yang memanfaatkan geliat bisnis kopi ini. Ia mendirikan Setopan Kopi di Malang Jawa Timur pada tahun 2017.

Galuh mengusung konsep kopi mini tapi unik, dan bisa dibuka dimana saja. Optimis dengan banyaknya peminat, ia pun mulai menawarkan kemitraan pada tahun ini.

Ia menawarkan paket kemitraan yang bervariasi, menyesuaikan dengan luas kedai kopi. Misalnya paket booth kontainer investasinya sebesar Rp 55 juta untuk area Jawa Timur. Untuk mitra di Jawa Tengah Rp 60 juta, dan Jabodetabek paket dikenakan harga Rp 75 juta. Adapun di luar Pulau Jawa Rp 95 juta.

Dengan paket ini, mitra mendapatkan fasilitas Booth Kontainer. Mitra harus menyediakan lahan seluas 4 x 3 meter. Paket ini juga berisi peralatan dan perlengkapan usaha, pelatihan barista di kota mitra, serta bahan baku awal senilai Rp 5 juta berupa kopi, powder cokelat, susu dan lainnya.

Galuh mengasumsikan, jika gerai mitra bisa mencetak omzet penjualan rerata Rp 2 juta sehari atau Rp 60 juta sebulan, maka bisa balik modal dalam waktu kurang lebih satu tahun.

Tiap gerai mitra akan menawarkan 14 varian minuman baik kopi maupun non kopi. Beberapa menu diantaranya Espresso, Americano, Coffee Latte, Cappucinno, Cortado, Es Kopi Setopan, Es Kopi Classic, Es Kopi Coklat, Es Chocolate, Es Matcha, Ice Milky Regal. Rerata harga jual mulai dari Rp 12.000 saja per cup.

Saat ini, Setopan Kopi memiliki dua mitra yang berlokasi di Jimbaran, Bali dan Sorong Papua. Sedangkan gerai sendiri ada di tiga lokasi di sekitar Kota Malang. "Target kami bisa punya 20 mitra sampai akhir tahun ini," katanya kepada KONTAN.

Menurut Konsultan Usaha Djoko Kurniawan, kemitraan kopi masih bisa tumbuh dengan baik, asalkan pengelolaanya profesional. Dengan pasar yang luas mitra bisa menggaet pelanggan.

Djoko menyarankan pemain baru bisa membawa hal yang beda baik varian rasa, filosofi maupun tempat yang unik bagi pelanggan. Hal itu dinilai akan menjadi daya tarik yang kencang agar mitra maupun pemilik bisa mencapai target.

"Kalau bagi pebisnis yang hanya ikut-ikutan, dengan cara hanya beli alat dan cari barista (tanpa tahu tentang bisnis kopi) tentu bisnisnya tidak akan bisa sukses," kata Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×