kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Spa panggilan: Menanti dering telepon yang mendatangkan rezeki


Kamis, 26 Mei 2011 / 13:05 WIB
Spa panggilan: Menanti dering telepon yang mendatangkan rezeki
ILUSTRASI. Karyawan bank menunjukkan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang disetor nasabah di bank BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Tri Adi

Kepadatan lalulintas di kota besar kerap membuat orang malas bergerak ke mana-mana, bahkan untuk mempercantik diri. Kondisi ini melahirkan peluang untuk berbisnis spa dari pintu ke pintu alias spa panggilan. Bagaimana kiatnya? Simak, yuk!

Rutinitas sering membuat jenuh. Sebagian orang merasa perlu melakukan relaksasi untuk penyegaran. Bagi kaum hawa, memanjakan diri dengan melakukan perawatan tubuh seperti spa menjadi salah satu alternatif. Namanya juga mau memanjakan diri, jadi aktivitas semacam ini diserahkan pada terapis spa. Biar efisien, mereka bisa langsung angkat telepon dan meminta terapis datang untuk perawatan di rumah.

Manajer Operasional PT Kartika Ayoe Spa, Yuda Kumara, mengatakan, jasa spa di rumah ini memang cukup diminati. “Dengan spa di rumah, konsumen tetap bisa memantau aktivas lain di rumah,” katanya. Yang penting, konsumen merasa lebih nyaman dan ‘merdeka’.

Menurut Gustriani, pemilik Rahayu Natural Beauty Home Spa, segmen menengah ke atas merupakan potensi pasar usaha ini. Kalangan ini suka memanjakan diri tanpa perlu repot keluar rumah.

Potensi itu menggoda Kartika Ayoe untuk terjun ke bisnis spa keliling sejak April silam. Bahkan, hanya sekitar sebulan kemudian, perusahaan yang berpusat di Lampung ini berani mewaralabakan bisnis mobile home spa miliknya. Perusahaan yang didirikan Henny Aswendi ini yakin bahwa brand Kartika Ayoe cukup kuat untuk menarik konsumen potensial. Terbukti, menurut klaim Yuda, usaha spa keliling ini berhasil menggaet pelanggan dari kalangan pengusaha dan pejabat di daerah.

Sebenarnya belum terlalu lama Kartika Ayoe berkecimpung di bisnis spa. Perusahan ini beroperasi sejak 2009. Namun, perusahaan ini mengaku memiliki produk andalan yang laris, yakni spa vagina alias V-spa. Alhasil, Kartika Ayoe mengaku, kini telah memiliki 35 distributor dan agen yang memasarkan produknya di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Bahkan,Kartika Ayoe pun mengklaim, produknya telah menembus pasar ekspor, antara lain ke berbagai negara di Asia, Eropa Timur, dan Afrika. “Omzet kami Rp 150 juta per bulan,” ujar Yuda.

Untuk bisnis mobile spa, Kartika Ayoe memperkirakan, omzet per bulan bisa mencapai Rp 60 juta. Adapun, Tria, sapaan akrab Gustriani, menyebut, usaha spa panggilan ini bisa memberikan keuntungan lebih dari 50% dari omzet. Berdasarkan pengalaman bisnisnya sejak 2005, Rahayu Natural, yang beroperasi di Bandung, berhasil meraup omzet Rp 20 juta–Rp 30 juta per bulan.

Yang jelas, kelebihan usaha mobile spa dibandingkan dengan gerai spa, pengusaha tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membeli atau menyewa lokasi gerai, berikut segala urusan renovasinya. Jadi, modal pun jauh lebih irit.

Pilih sistem usaha

Tertarik? Untuk menjadi terwaralaba Kartika Ayoe, Anda harus menyiapkan modal minimal Rp 100 juta plus 1 unit mobil sejenis Gran Max atau APV. Uang Rp 100 juta itu untuk membayar biaya waralaba Rp 25 juta, yang berlaku selamanya. Sisanya sebesar Rp 75 juta untuk peralatan, perlengkapan, sarana promosi, sistem manajerial berupa software panduan. “Kami selalu melakukan evaluasi setiap tahun terhadap mitra,” kata Yuda.

Kartika Ayoe sudah menyediakan 4 orang terapis yang bisa melayani 15 orang pelanggan per hari. Kartika Ayoe menetapkan tarif minimal Rp 175.000 per perawatan. Yuda yakin, omzet per bulan bisa mencapai sekitar Rp 60 juta. Jadi, usaha ini bisa balik modal dalam tempo 6 bulan-7 bulan. Kini, Kartika Ayoe mengaku tengah memproses permohonan calon terwaralaba dari Bogor dan Pontianak.

Nah, jika modal Anda lebih mungil, Anda bisa menjajal usaha mandiri, seperti Rahayu Natural Beauty Home Spa. Tria menyatakan cukup merogoh Rp 50 juta dari koceknya. Hampir separo dari modal ini dipakai untuk membeli peralatan. Selebihnya, untuk perlengkapan kantor, bahan baku, seragam terapis, dan promosi. “Peralatan yang bisa dibeli, misalnya, steam portable, steam muka, dan lainnya,” ujarnya.

Modal Tria kecil karena ia tak perlu berinvestasi kendaraan. Ia mewajibkan para terapis memiliki sepeda motor untuk keliling. Jadi, ia hanya menjatah biaya beli bensin. “Kami memiliki 12 terapis dan rata-rata sudah memiliki motor, supaya bisa menembus macet dan bisa masuk gang,” kata Tria. Namun, ada baiknya juga, Anda menyediakan satu sepeda motor untuk berjaga-jaga bila kendaraan terapis bermasalah.

Untuk memacu kinerja para terapis, Tria menerapkan sistem bagi hasil alias profit sharing. Setelah dikurangi belanja bahan baku dan biaya transportasi alias bensin, pendapatan langsung dibagi dua; 60% menjadi hak pemilik usaha dan 40% menjadi hak terapis. Berdasarkan pengalaman Tria, biaya bahan baku dan bensin ini hanya sebesar 20% dari omzet. “Ini supaya tidak ada karyawan yang bermalas-malasan. Yang kerja, ya, dapat uang,” katanya. Saban hari, para terapis tersebut bisa melayani 24 pelanggan. Ia mematok minimal order sebesar Rp 50.000.


Timbang plus minusnya

Memang, biaya bahan baku sangat kecil. “Belanja produk spa memang kecil karena satu treatment hanya butuh dua sendok produk,” tutur Tria.

Dibandingkan dengan omzetnya, harga dasar produk spa Rahayu Natural hanya sekitar 12%. Harga dasar produk bisa lebih mungil lagi jika bahan spa merupakan produk sendiri, seperti halnya Kartika Ayoe.

Namun, urusannya tentu lebih repot jika harus memproduksi sendiri. Karena itu, kelebihan sistem franchise, Anda tak perlu repot memproduksi bahan baku spa. Juga, tidak perlu repot memilih-milih produk spa yang ada di pasaran. Sebab, Anda wajib membeli produk spa dari pewaralaba.

Lain cerita jika Anda menjalankan usaha mandiri, Anda harus mencari tahu, produk spa di pasaran yang disukai pelanggan Anda. Tapi, ini juga bisa jadi nilai lebih usaha Anda dibandingkan dengan membeli franchise. Anda bisa lebih fleksibel dalam urusan bahan baku spa.

Kelebihan lain sistem franchise yang ditawarkan Kartika Ayoe, Anda tidak perlu repot merekrut terapis. Sebab, pewaralaba sudah menyediakan terapis terdidik.Cuma, Anda harus berhati-hati jika ingin membeli sistem waralaba. Khusus waralaba yang ditawarkan Kartika Ayoe, boleh dibilang, usaha ini belum cukup terbukti keberhasilannya. Sebab, Kartika Ayoe sendiri baru menjalankan usaha spa keliling ini sekitar satu bulan. Sementara itu, brand produknya juga belum sekuat produk spa dari luar negeri atau merek lokal dari produsen besar, seperti PT Mustika Ratu Tbk atau Martha Tilaar Group.

Apa pun pilihan Anda, franchise atau membangun usaha sendiri dari awal, yang harus Anda perhatikan, kompetisi layanan spa keliling ini kini mulai ramai. Pemain baru sering datang dari karyawan Anda sendiri. “Anak buah kita yang sering ketemu pelanggan, lama-lama mereka menjalankan usaha sendiri,” kata Tria.

Selain itu, harus ada sistem promosi yang efektif dan berkelanjutan. Meski usaha keliling, sebaiknya cantumkan alamat kantor yang jelas, bukan cuma nama dan telepon yang bisa dikontak. Di atas semua itu, tentu saja kepuasan pelanggan harus menjadi prioritas. Jika pelanggan puas, dia mungkin saja merekomendasikan jasa Anda ke rekan-rekan dan kerabatnya. Selamat mencoba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×