Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan binatu atau laundry kini tak cuma sekedar menunggu konsumen datang ke outlet saja, tapi juga bisa mendapat orderan yang masuk. Cara inilah yang coba dikembangkan PT KliknKlin Digital Nusantara, pengelola usaha binatu berbasis teknologi digital, KliknKlin.
Lewat strategi tersebut, mitra bisnis yang sudah dikembangkan sejak 2016 tersebut sudah mencapai 70 mitra yang merupakan pebisnis binatu yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.
Angelina, Marketing Executive KliknKlin menargetkan sampai akhir tahun ini, usaha rintisan tersebut bisa menjaring hingga 150 mitra lagi. Atau ada tambahan sekitar 80 mitra usaha.
KlinnKlin sendiri menawarkan dua model bisnis. Yakni KliknKlin untuk aplikasi order online dan layanan kasir digital ke pebisnis binatu. Lantas kemitraan binatu berlabel LaundryKlin dengan fasilitas layanan order online dan kasir digital.
Khusus untuk aplikasi KliknKlin, sudah tersedia di android dan iOS. "Pengguna bisa melakukan order di aplikasi tersebut," katanya ke KONTAN yang mengklaim satu bulan bisa mendapatkan 10.000 orderan.
Sayang, Angelina tidak merinci target bisnis KliknKlin, tapi pihaknya bakal mengutip biaya pemakaian KliknKlin sebesar 20% dari omzet. Sedangkan sisanya merupakan milik mitra.
Pemain sejenis yakni D -Laundry juga tidak mau kalah. Memulai sejak 2016, kini sudah ada 20 mitra yang bergabung. Menurut Dhiya Alhuda, Chief Marketing Officer PT Drop Global Tech, pengelola D-Laundry, pihaknya menyediakan perangkat order online sekaligus pengambilan cucian di konsumen.
D-Laundry mematok bagi hasil dari kerjasama tersebut. Namun Dhiya tidak merinci besarannya. Yang jelas, setiap mitra bisa mendapat 60 orderan per bulan.
Dengan skema itu, ia berani menargetkan menjaring 1.000 mitra bisnis di akhir 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News