kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tawaran bisnis milkshake


Minggu, 18 Agustus 2013 / 16:56 WIB
ILUSTRASI. Terlalu Banyak Makan Jagung Dapat Sebabkan Penyumbatan Usus pada Kelinci


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Minuman jus dan milk shake termasuk minuman yang digemari konsumen. Pasarnya pun cukup luas, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Maka, banyak pelaku usaha menceburkan diri di usaha ini. Salah satunya Eti Trisushanty dengan King-Kong Juss & Milkshake di Yogyakarta.

Usaha yang didirikan Juli 2012 ini menawarkan aneka jus, seperti apel, jeruk dan alpukat. Sementara, untuk milk shake ada pilihan rasa vanilla, cokelat dan orange dengan harga 6.000 per cub.

Sejak bulan lalu, perempuan yang akrab disapa Shanty ini membuka tawaran kemitraan. Kini, sudah ada lima gerai King-Kong Juss & Milkshake yang tersebar di  Yogyakarta dan Klaten. Dua gerai milik pusat, sisanya milik mitra.

Shanty mengemas paket investasi senilai Rp 8,5 juta. Khusus Agustus ini, ia berpromosi dengan mematok besaran investasi Rp 6,5 juta. Mitra berhak mendapatkan satu booth ukuran 1,5 x 2 meter (m), peralatan lengkap seperti blender, talenan, sendok, pisau, kabel gulung, seragam karyawan dan bahan baku untuk 50 porsi milk shake, serta 20 kilogram buah-buahan.

Shanty memberi kebebasan mitra membeli buah dari luar. Namun, untuk bahan baku milk shake, berupa bubuk dalam sachet harus dibeli dari pusat. “Makanya, rasa milk shake di gerai kami beda, karena menggunakan racikan sendiri,” ungkap perempuan 30 tahun ini.

Menurut Shanty, belanja bahan baku milk shake rata-rata mencapai 43% dari total pengeluaran bulanan. Namun, pihak pusat tidak memungut biaya royalti dari mitra.

Gerai yang ada sekarang rata-rata meraih omzet Rp 200.000 sehari atau setara Rp 6 juta per bulan. Keuntungan bersihnya sekitar 30%. Dengan begitu, mitra bisa balik modal sekitar 3 - 4 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×